
Jakarta, Gatra.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mengalami defisit neraca dagang sebesar US$160 juta pada September 2019. Defisit ini diperoleh dari nilai ekspor sejumlah US$14,10 miliar dan impor sejumlah US$14,26 miliar.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pengembangan industri hulu merupakan kunci untuk menekan defisit neraca perdagangan.
"Pengembangan industri hulu itu kunci. Kalau enggak, kita selalu tergantung pada impor bahan baku dan penolong dari luar," ujarnya ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (15/10).
Menurut data BPS, impor bahan baku dan pendukung berkontribusi sebesar 74,10% pada bulan September 2019. Shinta berpendapat, seharusnya Indonesia
melakukan industrialisasi. Caranya, jangan sekedar membangun industri perakitan atau assembly, melainkan masuk lebih dalam ke rantai pasok global. Menurutnya, peran industri unggulan nasional seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, serta elektronik masih berperan kecil dalam rantai pasok global.
"Kita boleh industri 4.0, kita boleh ada digitalisasi. Namun, industri padat karya jangan dilupakan," ujarnya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengklaim industri masih berperan penting sebagai penyumbang ekspor terbesar. Menurut data BPS, sebanyak 75,51% ekspor pada September 2019 berasal dari sektor industri. Adapun saat ini kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,57%.
"Terbesar makanan dan minuman, kimia dasar, bahan kimia, tekstik, logam, dan otomotif. [Beberapa] produk manufaktur [industri pengolahan] punya daya saing yang cukup tinggi," ujarnya.
Airlangga menuturkan, pemerintah sudah memberikan insentif kepada industri seperti super deductible tax atau pengurangan pajak untuk industri yang melaksanakan vokasi sebesar 200% serta kegiatan riset dan pengembangan sebesar 300%.
"Industri ini salah satu yang dapat dikembangkan untuk menciptakan employment. Ini diharapkan bisa membantu industri padat karya kita," tuturnya.