
Sleman, Gatra.com - Kontribusi ekonomi syariah secara nasional saat ini masih kecil. Pemerintah pun terus berupaya menggenjotnya dengan mengoptimalkan segala potensi.
Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen mengatakan potensi ekonomi syariah harus terus digenjot. "Kontribusi nasional masih di bawah 10 persen untuk keuangan secara konvensional. Masih kecil," kata dia usai mengisi acara Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) 2019 di Universitas Gadjah Mada, Selasa (15/10).
Ia menjelaskan, upaya untuk menggenjot ekonomi syariah termasuk melalui riset di perguruan tinggi dan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggulan di industri ini. "Karena selama ini tenaga SDM yang bekerja di ekonomi syariah masih sangat terbatas," ucapnya.
Hoesen menyatakan Presiden Joko Widodo ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2024. "Kami ingin lebih cepat lagi (tumbuh)," ucapnya.
Menurut Hoesen, untuk mengembangkan ekonomi syariah juga diperlukan kolaborasi dan keberpihakan. "Kita berkolaborasi dengan pembiayaan di sektor-sektor yang menghasilkan produk halal," ucapnya.
Ia juga mengatakan potensi pengembangan ekonomi syariah amat besar terutama di sektor wisata halal. "Wisata halal potensinya sangat besar. Destinasi baru juga semakin banyak," ucapnya.