Home Kebencanaan Menyebar, Pengungsi Gempa Ambon Sulit Dijangkau

Menyebar, Pengungsi Gempa Ambon Sulit Dijangkau

Jakarta, Gatra.com - Ribuan pengungsi gempa Maluku masih belum pulang ke rumahnya masing-masing karena trauma gempa susulan. Sebagian juga masih bertahan di gunung-gunung khawatir tsunami datang tiba-tiba. Pengungsi yang tersebar di banyak tempat itu menyulitkan mobilisasi bantuan kemanusian.

Hal itu yang dirasakan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Maluku yang memusatkan proses bantuannya di tiga titik terparah. Yaitu Desa Liang, di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Pulau Haruku, dan Seram Bagian Barat. Saat ini ACT menurunkan sekitar 50 orang relawan, tiga orang dokter dan 6 paramedis.

“Warga memilih berkumpul bersama keluarga besar di pengungsian. Mereka menetap di lahannya masing-masing. Posisinya terpisah-pisah. Untuk menjangkau mereka kami siapkan tim yang bergerak mendatangi mereka membawa makanan dan kebutuhan lainnya,” tutur Lukman Azis Kurniawan, Direktur Komunikasi ACT kepada Gatra di Jakarta, Selasa (15/10).

Dalam pengamatan ACT, bantuan untuk pengungsi Ambon sangat minim. Bantuan korporasi, LSM maupun partai politik tidak terlihat masif. Padahal ada ratusan ribu pengungsi yang masih membutuhkan bantuan. Seperti tenda, pakaian, makanan, air bersih, kebutuhan sanitasi, susu dan makanan bayi. “Saat ini mereka tinggal di tenda-tenda terpal,” tambahnya.

Untuk memperkuat program bantuan di sana, mulai pekan ini dibentuk ACT cabang Ambon. Lembaga filantropis ini bertekad mendampingi warga Ambon hingga mereka bisa kembali mandiri secara ekonomi.


 

327