Home Teknologi Komet Antarbintang Bukti Materi Tata Surya dan Bintang Sama

Komet Antarbintang Bukti Materi Tata Surya dan Bintang Sama

Washington DC, Gatra.com – Sebuah komet dari Bintang 60 Kruger yang berjarak 13 tahun cahaya dari Bumi menjadi bukti bahwa sistem Tata Bintang di kedalaman Bima Sakti mirip dengan Tata Surya kita. Termasuk material pembentuknya.

Para astronom memberikan beberapa perincian terkait komet yang saat ini meluncur ke arah matahari tersebut. Komet itu memiliki inti padat dengan radius sekitar 1 km, struktur seperti awan debu dan gas yang dipancarkan ekor komet dengan warna kemerahan. Awan debu dan gas yang dipancarkan komet 2I/Borisov ini sama dengan komet dari Tata Surya yang dikirim dari Awan Oort.

Pertama kali terdeteksi pada 30 Agustus lalu astronom amatir Gennady Borisov dari Krimea sehingga komet tersebut dinamai 2I/Borisov. Kode 2I menunjukan urutan kedua penjelajah antar bintang (Interstellar 2) .Sementara penjelahah antarbintang sebelumnya yang ditemukan di Tata Surya berupa asteroid berbentuk cerutu bernama 1I/‘Oumuamua yang ditemukan pada Oktober 2017.

"Sifat-sifatnya dapat diketahui sejauh ini, morfologi, warna, perkiraan ukuran, sangat mirip dengan komet Tata Surya. Ini penting, karena komet antarbintang, menegaskan bahwa material Tata Bintang lain sama dengan Tata Surya," kata astronom Michal Drahus dari Universitas Jagiellonian di Polandia.

Baik 2I / Borisov dan ‘Oumuamua terbentuk di sistem planet lain dan terlontar ke ruang antar bintang akibat gangguan gravitasi antar bintang. “Tata Surya kita secara teratur dikunjungi oleh para pelarian dari sistem planet lain, dan selalu seperti ini. Hanya saja kami belum dapat mendeteksi mereka sampai saat ini," kata Drahus.

Menurut Astronom Universitas Jagiellonian, Piotr Guzik, kecepatan 2I / Borisov dan sifat jalur orbitnya menunjukkan bahwa komet tersebut tidak berasal dari tata surya kita. Guzik berharap dalam satu dekade atau lebih, akan muncul sebuah wahana antariksa yang dikirim dari Bumi untuk mengunjungi objek antarbintang.

"Saya pikir ini adalah momen yang paling penting dan transformatif bagi astronomi planet sejak penemuan planet ekstrasurya pertama (planet dalam sistem bintang lainnya) pada awal 1990-an dan tonggak sejarah astronomi secara umum. Benda minor antarbintang adalah jembatan yang telah lama dicari antara sistem planet lain dan Tata Surya kita. Saya suka menganggap mereka sebagai miniatur exoplanet di tata surya kita," kata Drahus.

Komet itu diperkirakan akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 8 Desember dan ke titik terdekatnya dengan Bumi yang berjarak 2 Satuan Astronomi (Jarak Bumi-Matahari) atau 300 juta km. Sekitar 777 kali jarak Bumi-Bulan. Bulan mengorbit sekitar 240.000 mil (386.000 km) dari Bumi.

1020