Home Internasional Telepon Edrogan, Trump Desak Turki Hentikan Invasi ke Suriah

Telepon Edrogan, Trump Desak Turki Hentikan Invasi ke Suriah

Washington D.C, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuntut Turki menghentikan serangan militernya keSuriah dan menjatuhkan sanksi baru pada sekutu NATO itu. Trump membatasi kerusakan dengan keputusannya yang banyak dikritik yaitu menarik pasukan AS dari jalur invasi Turki.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Trump telah mengatakan kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon untuk menyetujui gencatan senjata segera. Dia juga mengatakan akan melakukan perjalanan ke wilayah itu segera untuk mencoba menengahi krisis.

"Amerika Serikat tidak akan mentolerir invasi Turki di Suriah lebih jauh. Kami menyerukan Turki untuk mundur, mengakhiri kekerasan dan datang ke meja perundingan,” kata Pence dikutip dari Reuters, Selasa (15/10).

Sebelumnya Turki meluncurkan operasi lintas-perbatasan ke Suriah utara pada hari Rabu. Beberapa hari setelah Erdogan mengatakan kepada Trump dalam panggilan telepon bahwa ia berencana untuk bergerak maju dengan langkah yang telah direncanakan terhadap sekutu Kurdi Amerika di wilayah tersebut.

Trump tiba-tiba mengumumkan pemindahan 50 tentara Amerika dari zona konflik untuk menghindarkan mereka dari bahaya, menepis kritik bahwa ini akan membuat Kurdi terbuka untuk diserang. Ini secara luas dilihat sebagai memberi Erdogan lampu hijau untuk operasinya.

Dengan anggota parlemen di Kongres AS bergerak untuk menjatuhkan sanksi mereka sendiri, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengesahkan sanksi terhadap pejabat saat ini dan mantan pejabat pemerintah Turki karena berkontribusi pada operasi militer Turki di Suriah utara.

Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan bahwa dia telah meningkatkan tarif impor baja Turki hingga 50 persen dan akan segera menghentikan perundingan tentang apa yang disebutnya kesepakatan perdagangan 100 miliar dolar dengan Turki. "Sayangnya, Turki tampaknya tidak mengurangi dampak kemanusiaan dari invasi," kata Trump.

129