Maiduguiri, Gatra.com - Sebuah sekolah berlabel Islam di Kaduna, Nigeria Utara memperlakukan siswa dengan tidak manusiawi. Polisi telah menyelamatkan 67 siswa yang mengalami perlakuan seperti itu. "Dalam penyelidikan, 67 orang dari usia 7 hingga 40 tahun ditemukan dibelenggu dengan rantai," kata Juru Bicara Kepolisian, Katsina Sanusi Buba, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/10).
Menurut Sanusi, pihak kepolisian tengah berusaha memulangkan kembali para korban kepada keluarganya. Polisi menangkap seorang pria, Mallam Bello Abdullahi Umar (78) karena telah menahan para siswa secara ilegal menggunakan rantai.
"Para korban juga ditemukan telah mengalami berbagai perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat," ujar Sanusi. Seorang warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut, Lawai Musa, mengatakan, sebagian besar keluarga siswa percaya bahwa sekolah yang dikenal dengan nama Almajiris itu mendidik anak-anaknya sesuai dengan kepercayaan Islam. "Tapi cara mereka memperlakukan anak-anak itu tidak Islami," katanya.
Sementara itu, Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari pernah mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk melarang sekolah-sekolah seperti itu, tetapi hanya sekedar wacana. Setelah terungkap peristiwa di Kaduna ini, Buhari menyerukan otoritas tradisional untuk bekerja dengan pemerintah untuk mengekspos praktik budaya yang tidak diinginkan yang mengarah pada pelecehan anak-anak. "Perintah itu meminta orang tua untuk berhenti membawa anak-anak mereka ke pusat rehabilitasi ilegal yang tidak sah atau tidak disetujui," kata pernyataan polisi.