_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, saat ini perekonomian dunia masih terus mengalami pergolakan. Meski begitu, dirinya berharap, perekonomian Indonesia akan tetap aman, dan angka pertumbuhannya dapat terus bertahan di angka 5 persen.
"Seperti kita sampaikan, secara over all satu tahun ini sekitar 5,08 atau jadi 5,1 persen. Kita lihat kuartal III dan IV, mungkin yang harus kita lihat adalah investasi apakah masih akan tetap di level 5 persen itu," kata dia saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP), Jakarta, Senin (14/10).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, dia percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap aman, lantaran konsumsi masyarakat yang hingga beberapa waktu ke depan masih terjaga. Terlebih, Agustus lalu sempat terjadi deflasi pada indeks harga konsumen.
Sementara untuk laju ekspor dan impor Indonesia, Sri Mulyani mengaku, pertumbuhan kedua hal itu akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia. Oleh karenanya, dia berharap, agar Amerika Serikat dan Cina dapat segera menyelesaikan perang dagang diantara mereka.
"Kita sendiri di dalam negeri, kita lihat dari komponen yang terpengaruh oleh dinamika global itu ekspor impor kita. Saya berharap penurunan ekspor yang selama ini terjadi bisa lebih kecil, gitu. Sehingga harapan sekarang ini, semoga ada keputusan interim antara Trump dan China mungkin ini juga akan memberikan dampak positif," ujar dia.
Sementara itu, Sri Mukyani menyebutkan, impor Indonesia mengalami perlemahan karena perang dagang tersebut. Pun dengan ekspor yang juga mengalami hal serupa. "Untuk impor, kalau kondisi kegiatan di dalam negeri menunjukkan adanya pelemahan tentu impornya juga menunjukkan hal itu. Impor ini juga menunjukkan leading indikator, jadi yang selama ini sudah negatif itu menggambarkan mereka juga akan mengurangi stok," jelas Sri Mulyani.
