Jakarta, Gatra.com - Satu aktor intelektual atau master mind teroris jaringan Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) berinisial R alias Putra ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Jambi. R disebut mengendalikan 21 teroris yang ditangkap Densus 88 dalam kurun 10- hingga 4 Oktober 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, pemilik nama akun media sosial 'Pedagang Berdebu' itu mengendalikan jaringan media sosial dan berafiliasi dengan berbagai kelompok teroris JAD serta ISIS.
Dedi menambahkan, R juga memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris pimpinan JAD Bekasi, Abu Zee, serta FAI, teroris yang ditangkap di Magetan pada Sabtu, 24 Agustus 2019 lalu.
"R master mind kelompok jaringan media sosial di Muaro Jambi, Jambi. Kelompok ini memilliki keterkaitan dengan kelompok Abu Zee. (R) juga punya keterkaitan dengan FAI di Magetan, perampokan toko emas," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Dari tangan pelaku, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, sejumlah uang, buku dokumen, alat komunikasi dan pesan elektronik.
Lebih lanjut, Dedi menerangkan, pola serangan terorisme yang digencarkan JAD sejatinya tak terstruktur di lapangan. Hal itu berbeda dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). JAD, kata Dedi, terstruktur rapi dalam pola komunikasinya di media sosial.
"Artinya tidak harus kontak secara fisik atau langsung, tapi intensitas di medsos terstruktur dan sistematis. Jika akan melakukan amaliyah, mengomunikasikan di struktur medsos, baik telegram maupun di medsos lainnya," paparnya
Selain itu, Dedi menerangkan jika JAD cenderung berbaiat kepada ISIS. Gerakan itu juga memiliki "sel" independen. Artinya, bergerak melakukan amaliyah dengan kemampuan dan peralatan masing-masing, misal lnya menjadi pelaku bom bunuh diri atau menyerang dengan senjata tajam.