Jambi, Gatra.com – Dinas Pendidikan Provinsi Jambi kembali memperlambat jam masuk sekolah bagi siswa SMA sederajat di beberapa kabupaten kota selama dua hari terhitung Senin (13/10) sampai Selasa (14/10).
Hal ini menyusul dari dampak kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Jambi memasuki level berbahaya. Sekolah diliburkan Disdik tersebut di Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Timur karena wilayah ini yang cukup parah terdampak.
"Kegiatan belajar mengajar dimulai Jam 08.30 sampai jam 1 siang. Untuk wilayah lain menyesuaikan dari kondisi udaranya," kata Jubir Pemprov Jambi, Johansyah, Senin (14/10).
Johansyah bilang siswa sekolah diimbau untuk tidak meniadakan aktivitas dan menggunakan masker di luar ruangan. Lalu tidak melakukan pembakaran sampah dan lahan serta menginformasikan kepada masyarakat yang dapat memperburuk kondisi udara.
"Untuk hari selanjutnya kita melihat perkembangan kondisi kualitas udara. Sekolah di bawah Kemenag diharapkan untuk juga menyesuaikan," kata Johansyah.
Untuk diketahui, kepekatan ini terjadi sejak beberapa pekan. Terutama pada malam hari bahkan udara yang dihirup oleh masyarakat sudah kotor. Suasana pada siang hari terlihat mendung warna langit menguning bahkan memerah dikarenakan kondisi asap. Imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tak kunjung teratasi. Pihak sekolah, sebut Johansyah, diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.