Kerinci, Gatra.com – Emak-emak yang berasal dari lima desa di Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, seruduk kantor PDAM Tirta Sakti. Kemarahan ibu-ibu ini, lantaran air PDAM khususnya di wilayah Kecamatan Keliling Danau sering tidak mengalir.
Aksi ini nyaris saja ricuh, lantaran kehadiran pelanggan PDAM Tirta Sakti pada Senin (14/10) sempat ditanggapi petugas dengan emosi. Sementara Kepala Unit PDAM Kecamatan Keliling Danau, Zanusi sedang tidak berada di tempat saat pendemo mendatangi ruang kerjanya.
“Sudah satu bulan air mati. Kalau ditanya ke kantor, alasannya selalu saja perbaikan pipa. Masa perbaikan pipa sangat lama,” kata perwakilan ibu-ibu kepada petugas.
Emak-emak ini menuding pihak PDAM tidak bekerja sehingga proses perbaikan tidak berjalan. “Kami sangat menderita karena kekurangan air,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi kekurangan air bersih, warga mandi di sungai Batang Merao. Namun airnya tidak bersih dan tidak layak digunakan.
“Ada juga yang mandi menggunakan air galon tetapi harganya mahal, hanya bisa dibeli oleh orang yang punya uang saja,” katanya lagi.
Ke depan, warga berharap ada kejelasan dari pihak PDAM. Jika memang ada kerusakan, PDAM harus menyuplai air bersih menggunakan mobil tanki.
“Kita telat bayar pajak kena denda. Sementara saat pelayanan mereka tidak berjalan, alasannya selalu saja perbaikan,” ucapnya.
Sebelum aksi warga lima desa di Tanjung Pauh Mudik, protes serupa juga disampaikan warga tiga desa di Tanjung Pauh Hilir.
“Kami minta pelayanan secara optimal, jika tidak maka kami akan bersama-sama dengan masyarakat yang lebih banyak lagi, akan mendatangi PDAM,” kata Adi, warga Tanjung Pauh Hilir.
Sementara pihak PDAM sendiri, sampai saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat akibat air sering mati.