Pati, Gatra.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pati mengaku kehabisan blangko e-KTP.  Akibatnya sebanyak 36 ribu warga hanya mengandalkan surat keterangan (Suket) sebagai identitas. 

Usut punya usut ternyata Dispendukcapil hanya mendapatkan jatah 500 keping blangko setiap tiga minggu sekali. Sementara permintaan warga terhadap e-KTP jauh di atas ketersediaan tersebut. Saat ini warga di Kabupaten Pati tersebar di 406 desa/kelurahan dari 21 kecamatan.

“Tentunya sangat kurang sekali karena kebutuhannya kan banyak. Saat ini saja kurang lebih ada 36 ribu masyarakat yang sudah melakukan perekaman hanya memiliki suket sebagai ganti e-KTP,”  ujar Kepala Dispendukcapil Pati, Rubiono kepada Gatra.com, Senin (14/10).

Pihaknya mengaku setiap hari sebanyak 300 keping blangko e-KTP habis dicetak. Sehingga, jatah tiga pekanan itu sangat kecil untuk kebutuhan di wilayah Bumi Mina Tani. Rubiono menyebut 500 blangko yang dikirim dari pusat biasanya habis dalam waktu dua hari.

Untuk mengakali hal tersebut, Dispendukcapil mendahulukan kebutuhan untuk warga dengan kebutuhan mendesak. Misalnya warga yang hendak melangsungkan ibadah haji dan umroh.

“Untuk cetak blangko kami prioritaskan warga yang benar membutuhkan seperti penyandang disabilitas,” katanya.