Jakarta, Gatra.com- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengakui bahwa biaya perjalanan untuk melakukan penerbangan domestik masih mahal. Hal tersebut dikarenakan adanya duopoli dari perusahaan penerbangan Indonesia.
"Ya, karena itulah. Jadi, kalau hanya ada dua maskapai ya bagaimana mereka gak menguasai," ucapnya setelah menghadiri Seminar bertemakan "Suistainable Development of Tourism," di Jakarta, Senin (14/10).
Ia juga membandingkan dengan maskapai milik Malaysia yang mampu memberikan harga miring di setiap penerbangannya. "Bisa lihat kok kalau di Airasia mereka bisa (harga) segitu dan kalau di bilang mereka jual rugi, ya enggak mungkin banget," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan agar Pemerintah dapat membuka kesempatan kepada perusahaan penerbangan lainnya untuk memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia. "Menurut saya, alternatifnya ya di buka dan kasih kesempatan," tuturnya.
Langkah tersebut dinilai Haryadi mampu menyelesaikan masalah dari mahalnya tiket penerbangan domestik di Indonesia. Selain itu, mampu untuk mendorong pariwisata di Indonesia seperti apa yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
"Jadi memang itu yang diperlukan, karena kita tidak hanya ingin menggerakan wisata ke Bali, tapi keliling Indonesia," ujarnya.