Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang berencana menghidupkan moda transportasi umum dalam kota berbasis kereta api yakni Semarang Trem atau ART (Autonomous Rail Transit).
Keseriusan itu ditunjukkan saat adanya penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota Semarang dengan PT KAI di Kantor Wali Kota Semarang pada Jumat pekan lalu (11/10).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan kerja sama dengan PT KAI menjadi terobosan dalam membantu sistem transportasi massal di Semarang. "PT KAI nanti akan membantu mewujudkan transportasi kereta di dalam Kota Semarang berupa Trem atau ART," ujarnya di kantor wali kota, Senin (14/10).
Menurutnya keberadaan moda transportasi umum berbasis rel tersebut juga sebagai upaya menunjang sektor pariwisata yang ada di Kota Lumpia.
Kesuksesan sebuah kota, kata Hendi, ditentukan oleh tiga hal yakni aksebilitas, akomodasi, dan atraksi.
"Keberadaan kereta api trem sendiri nantinya akan mendukung dari sektor aksesbilitas, sehingga wisatawan dapat lebih mudah untuk melakukan perjalanan wisatanya, dan tentu saja akan menarik wisatawan untuk datang ke Semarang,” katanya.
Hendi berharap rencana pembangunan transportasi kereta api lokal dapat segera diwujudkan.
"Eksekusi kami harap secepatnya. Semua tahapan harus diikuti sesuai prosedur, tapi percepatan saya rasa sangat memungkinkan," ujarnya.
Sementara itu, Corporate Deputy Direktur CDD Bisnis New Developer dan Strategy Project PT KAI (Persero) Heru Siswanto mengaku belum dapat menyebutkan jenis teknologi kereta api dan trase yang akan diambil. Hal itu menurutnya akan muncul setelah pihaknya melakukan kajian.
"Gagasan menghidupkan trem ini merupakan ide yang sangat bagus dan kami dari PT KAI mendukung sepenuhnya. Namun kami harus melakukan pengkajian dulu sebelumnya," ucapnya.
Kereta Api perkotaan tersebut, lanjut Hendi, akan melayani perjalanan domestik dalam Kota Semarang.
Terdapat dua jalur alternatif (track) yang digunakan meliputi Stasiun Tawang menuju Jalan Pemuda, Simpang Lima, MT Haryono dan kembali ke Stasiun Tawang. Atau Stasiun Tawang, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, dan kembali ke Stasiun Tawang.