Jakarta, Gatra.com - Pemerintah memiliki program super priotas guna meningkatkan lima destinasi wisata di Indonesia. Karena itu, diperlukan investasi di kelima destinasi tersebut.
"Harus disana karena kita sudah berhitung investasi di super prioritas dan ini akan mendapatkan return on investment jauh lebih cepat dibandingkan dengan investasi di destinasi lain," ujar Staff Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Anang Sutono dalam Seminar bertemakan "Suistainable Development of Tourism", di Jakarta, Senin (14/10).
Lanjutnya, hal ini karena di dukung oleh tiga faktor. Pertama, sebutnya pembangunan infrastuktur oleh pemerintah. "Jadi, ketika infrastukturnya sudah dibenahi maka investasi di sana tentunya akan jauh lebih bagus," ucapnya.
Kedua, sebutnya karena program super prioritas tersebut masuk ke dalam kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata.
Kemudian, ketiga ialah dukungan pemerintah dalam memberikan kemudahan untuk perizinan serta keringanan pajak untuk berinvestasi.
"Kita akan memberikan banyak sekali kemudahan untuk pengembangan destinasi dan akan ada pengurangan pajak bahkan ada tax holiday kalau misalnya ada peralatan yang harus di import. Jadi, yan everyting is easy," imbuhnya.
Untuk besaran investasi, Anang mengetahui tidak mengingat secara jelas tetapi memang memerlukan nominal yang signifikan.
"Tapi memang besar. Kalau pemerintah Indonesia sudah investasi di infrastruktur. Meski begitu, kita masih berharap banyak investor yang akan datang," tuturnya.
Diketahui, program superioritas memuat lima destinasi yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.