Semarang, Gatra.com-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) siap diajak bicara tentang komposisi kabinet pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin perionde 2019-2024.Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Bidang Pendidikan dan Pesantren, K.H. M Yusuf Chudlori, menyatakan telah menyiapkan kader PKB terbaiknya untuk duduk di kursi menteri mendatang.
Soal jatah menteri untuk PKB, menurut ia, merasionalisasi dukungan dan kerja keras yang telah dilakukan pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu. “PKB pada kabinet 2014-2019 mendapatkan empat kursi. Kalau sekarang diberi lima menteri, saya kira wajar dan logis. Saya optimis Pak Jokowi menaruh perhatian terhadap peran dan jatah menteri untuk PKB,” katanya, Ahad (13/10).
Bila diberi jatah empat atau lima menteri, lanjut Gus Yusuf, panggilan akrab Yusuf Chudlori, untuk menentukan nama figurnya atas rekomendasi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Penentuan menteri memang hak prerogratif presiden, tapi kalau kader partai sebaiknya merupakan rekomendasi dan perintah dari ketua umum partai bersangkutan.
Untuk itu, Gus Yusuf, menyarankan sebaiknya partai koalisi juga diajak bicara terkait figur menteri, terutama yang merepresentasikan kader partai. “Kalau PKB ya harus atas perintah Ketua Umum PKB Gus Muhaimin. Ini akan lebih bisa dikontrol program-programnya kelak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Yusuf, menyatakan sangat wajar PKB mendapatkan jatah menteri empat atau lima karena sebagai partai pungusung Jokowi dan Ma’ruf Amin pada pilpres lalu. Menurut ia, PKB bahkan menjadi faktor penentu kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, khususnya di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Pada pilpres lalu, struktur dan calon anggota legislatif (caleg) PKB serta jaringan perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang dikonsolidasi Wakil Ketua Umum DPP Ida Fauziyah bergerak masif untuk memenangkan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
PKB juga berperan menangkal isu-isu negatif yang menimpa Jokowi saat pilpres dengan membuka ruang untuk Jokowi datang datang langsung ke pondok pesantren guna menangkal isu-isu tersebut. Kiai-kiai PKB dalam setiap pengajiannya juga senantiasa menjelaskan sosok Jokowi dan prestasinya serta menangkal isu-isu negatif. “PKB menjadi salah satu faktor penentu kemenangan Pak Jokowi di Jateng dan Jatim. Saya kira Pak Jokowi paham ini,” ujar Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jateng ini.
Seperti diketahui hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU untuk pilpres 2019 di Jateng, pasangan Jokowi- Ma’ruf Amin meraih 16.825.511 suara atau 77,29% suara sah. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 4.944.447 suara atau 22,71%. Jika dibandingkan dengan hasil pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meraih 12.959.540 dan pasangan Prabowo-Hatta, meraih 6.485.720 suara.
“Kami juga meminta setelah pelantikan, presiden harus secepatnya mengimplementasikan UU Pesantren,” kata Gus Yusuf. Menurut ia, ukuran presiden serius melaksanakan UU Pesantren adalah dengan memilih figur Menteri Agama yang paham soal pesantren. “Menteri Agama harus memiliki kultur dan ilmu tentang pesantren. Figurnya harus mempunyai suasana kebatinan yang pas dengan pesantren,” ucapnya.