Ankara, Gatra.com - Kelompok pemberontak Suriah yang didukung Turki maju ke perbatasan kota Ras al Ain di Timur Laut Suriah pada Sabtu (12/10). Pasukan itu disebut telah mengambil alih pusat kota.
Dilansir Reuters, penyerangan kelompok dukungan Turki terhadap milisi Kurdi Suriah ini telah berlangsung selama empat hari. Penyerangan itu mendapat protes dari Amerika Serikat dan Uni Eropa serta adanya peringatan terkait sanksi, kecuali jika kelompok Ankara itu menghentikan serangannya. Pasukan pimpinan Kurdi sendiri menyangkal bahwa mereka melakukan serangan balik.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan serangan Turki menyebabkan "bahaya besar" dalam hubungan dengan sekutu NATO-nya. Sekutu NATO lainnya, Jerman dan Prancis mengatakan mereka melarang ekspor senjata ke Turki.
Selain itu, Ketua Liga Arab juga mengecam serangan itu. Tak berbeda jauh dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang berbicara kepada Presiden Turki, Tayyip Erdogan bahwa pihaknya menyatakan sangat prihatin tentang serangan itu.
Awalnya, Ankara memulai serangannya terhadap milisi YPG, yang dikatakannya adalah kelompok teroris yang mendukung pemberontak Kurdi di Turki, setelah Trump menarik beberapa pasukan AS di sana untuk mendukung pasukan Kurdi dalam perang melawan Negara Islam.
Serangan itu telah meningkatkan kekhawatiran internasional atas pemindahan massal warga sipil dan kemungkinan militan dari Negara Islam melarikan diri dari penjara Kurdi yang mengarah pada kebangkitan kembali pemberontakan kelompok jihadis di Suriah.
Pemerintahan yang dipimpin Kurdi di Timur Laut Suriah mengatakan hampir 200 ribu orang telah ditarik akibat pertempuran itu, sementara Program Pangan Dunia AS mengatakan lebih dari 100 ribu telah meninggalkan Ras al Ain dan kota Tel Abyad.
Tujuan yang dinyatakan Turki adalah untuk mendirikan "zona aman" di dalam wilayah Suriah untuk memukimkan lebih dari 3,6 juta pengungsi perang Suriah yang telah menjadi tuan rumah. Erdogan sendiri telah mengancam akan mengirim mereka ke Eropa jika UE tidak mendukung serangannya.