Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengharapkan gelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) selama sepekan ini bisa menjadi momentum kebangkitan kebudayaan nasional.
“Kedepan, semoga gelaran PKN ini diadakan di tiap tahun, dan menjadi agenda tahunan,” kata Muhadjir saat menutup kegiatan PKN di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam (12/10).
Penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 mencatat ada sebanyak 149.245 pengunjung memadati kawasan Istora Senayan, sambil menikmati sajian kebudayaan Indonesia yang dihadirkan di PKN 2019.
Muhadjir mengatakan anggaran PKN setiap tahunnya sudah disiapkan dan diharapkan daerah juga dapat menyelenggarakan kegiatan serupa.
Muhadjir mengapresiasi berbagai macam kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan kurang lebih 100 sanggar, seniman, dan musisi yang ikut hadir dalam gelaran PKN 2019. Insan budaya dan seni yang tampil di PKN dapat dengan apik mengkolaborasikan perpaduan antara tradisi klasik dengan budaya popular atau Pop Culture saat ini.
“Artinya mereka bernai berimprovisasi dan berekseperimen terhadap karya-karyanya. Tapi tetap konsisten memegang akar budaya di Indonesia. Ini harus kita apresiasi. Karena budaya itu dinamis, harus merespon perkembangan yang ada. Harus diberikan muatan baru agar segar dan menzaman,” katanya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, bahwa PKN 2019 mengharapkan kegiatan tersebut bisa menjadi inspirasi dengan memunculkan gerakan yang sama berupa penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah di masing-masing Provinsi atau kabupaten atau kota.
“Tidak dipersoalkan besarnya, tapi yang penting ada, karena kalau berjenjang dan dalam satu kerangka, PKN ini nanti memetik hasil kebudayaan yang muncul di daerah,” katanya.
Hilmar mengaku proyeksi kedepan dari wacana kegiatan akan dilangsungkan tiap tahun, sudah masuk dalam tahap perundingan.
“Bisa masuk anggaran rutin. Kita siapkan, Tapi, jumlahnya belum ditetapkan (anggarannya) karena harus dirundingkan kembali,” katanya