Pekanbaru, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bakal mengupayakan excavator untuk sejumlah kecamatan yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Excavator itu dibanderol Rp2 miliar per unit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau, Ervin Rizaldi mengatakan, pengerahan alat berat itu bertujuan untuk membantu warga menerapkan pendekatan ramah lingkungan dalam mengelolah lahan.
"Ada 75 kecamatan yang rawan karhutla. Kita menekankan pengelolahan lahan tanpa membakar dengan mengerahkan excavator untuk masing-masing kecamatan itu," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (12/10).
Adapun sumber duit untuk membeli excavator itu kata Ervin bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), maupun sumber bantuan lainya.
"Sumber dana ada APBD, APBN dan bantuan lainnya. Pengadaan excavator itu tidak bisa sekaligus, tapi bertahap. Nanti kalau alat berat itu sudah ada, pengoperasiannya bakal dikelola oleh Camat," terangnya.
Berdasarkan data Satgas Karhutla Riau, luas kebakaran yang melanda Provinsi Riau sepanjang tahun 2019 mencapai 6.541,76 hektar. Luasan itu tersebar di 12 kabupaten dan kota yang ada di Riau. Lalu menurut penuturan Kepala BNPB Letjend TNI Doni Monardo, 99 persen karhutla terjadi oleh ulah manusia.
Di sisi lain, aktivis lingkungan hidup Riau, Muslim Rasyid berharap Pemprov Riau juga mengarahkan perhatiannya kepada korporasi yang membakar lahan. Soalnya kata Muslim, sejumlah perusahaan juga terindikasi membakar lahan untuk kegiatan usaha. "Perusahaan selalu mengatakan mustahil kami bakar kebun kami sendiri. Pernyataan semacam itu terkesan ingin mengalihkan perhatian," katanya.