Solo, Gatra.com – Wisata yang berkembang atau populer berbasis teknologi digital atau wisata digital saat ini menjadi andalan untuk menjangkau turis, terutama dari generasi muda muda. Namun pemerintah kalah cepat dibanding pengelola swasta menggarap konsep wisata ini.
Selain melalui swafoto, objek wisata pun dikemas semakin menarik di dunia maya. ”Sebenarnya kalau bicara mengenai digitalisasi, itu merupakan suatu keniscayaan. Bagaimanapun semua akan mengarah ke digital karena memang kebutuhannya seperti itu,” ucap Sekretaris Dinas Pariwisata Solo Budi Sartono, Sabtu (12/10).
Saat ini destinasi wisata yang mengusung konsep digital di Kota Solo dipelopori oleh pihak swasta. Kedua destinasi itu adalah Museum Tumurun dan Ndalem Gondosuli. Ndalem Gondosuli berencana mengembangkan museum batik berbasis teknologi digital.
”Memang baru swasta. Namun ke depannya kami percaya semua akan mengikuti ke sana, termasuk destinasi wisata yang dimiliki pemerintah semua mengarah ke digital,” jelasnya.
Meskipun tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, Budi berkata semua tujuan wisata akan memiliki konsep digital. Tak hanya untuk kalangan muda, digitalisasi untuk layanan di destinasi wisata ini akan bermanfaat untuk semua tingkat masyarakat.
Adapun Pemkot Solo telah memanfaatkan teknologi digital untuk promosi wisata. Langkah ini diikuti dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di internal dinas dan menggandeng pegiat sosial media.
”Kerjasama dengan pegiat sosial media ini efektif. Sebab promosi Kota Solo tidak hanya dilakukan secara terbatas, namun bisa dilakukan seluas-luasnya,” ucapnya.