Beirut, Gatra.com - Puluhan wanita yang diduga terafiliasi dengan ISIS menyerang kantor keamanan dengan menggunakan tongkat dan batu pada hari Jumat (11/10) waktu setempat. Kejadian itu terjadi ketika adanya kerusuhan di sebuah kamp di mana mereka ditahan oleh pasukan pimpinan Kurdi di timur laut Suriah.
Seperti dilansir Reuters, seorang pejabat dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Marvan Qamishlo mengatakan, insiden di kamp al-Hol ini melibatkan lebih banyak orang dibandingkan dengan kerusuhan sebelumnya.
Sebuah video yang dimiliki oleh SDF menunjukkan sekitar 20 wanita berlari di ruang terbuka dengan beberapa pria yang tampak sedang mengejar mereka semua.
Diketahui bahwa kamp itu menampung puluhan ribu orang. Hampir semuanya perempuan dan anak-anak yang dipindahkan dari wilayah ISIS.
Pada Kamis (10/10), seorang pejabat Kurdi telah memperingatkan bahwa tahanan ISIS bisa keluar dari tahanan. Hal itu memungkinkan, pasukan keamanan pimpinan Kurdi menghadapi serangan Turki di Suriah Utara, dimana kemampuan mereka untuk menjaga tahanan melemah.
"Para wanita Daesh (ISIS) bangkit melawan pasukan keamanan internal di al-Hol. Mereka membakar tenda dan menyerang kantor administrasi dan keamanan di sana dengan batu dan tongkat," kata Qamishlo.
Qamishlo mengatakan sebelumnya pernah terjadi kejadian kerusuhan yang serupa. "Tapi kali ini sepertinya sudah terkoordinasi, berdasarkan angka," ungkapnya.
Dia tidak tahu persis berapa banyak orang yang terlibat dalam kejadian tersebut. Menurut perkiraannya ratusan orang terlibat kerusuhan sebelum akhirnya situasi terkendali.
Dari hasil laporan beberapa badan bantuan, ketegangan dan rasa tidak aman telah merundung kamp yang dapat menampung puluhan 68 ribu jiwa ini. Human Rights Watch mengungkapkan pada bulan Juli lalu bahwa lebih dari 11 ribu perempuan dan anak-anak asing telah ditahan dalam kondisi yang mengerikan. Setidaknya tujuh ribu anak-anak berusia di bawah 12 tahun.