Glasgow, Gatra.com - Empat sindikat penjualan manusia berhasil ditangkap di Glasgow, Skotlandia. Sindikat ini melakukan penjualan manusia serta pelanggaran perbudakan selama enam tahun terakhir.
Bahkan, mereka melakukan pemaksaan terhadap perempuan untuk melacurkan diri dan melakukan pernikahan palsu. Sebagian besar korbannya, berasal dari Slovakia timur. Tindakan kriminal yang dilakukan sindikat ini, sebagian besar berpusat di daerah Govanhill, Glasgow.
Dilansir BBC, Empat orang anggota sindikat penjualan manusia ini yakni Vojtech Gombar (61), Anil Wagle (37) Jana Sandorova (28), dan Ratislav Adam (31). Keempat orang ini telah membantah tuduhan itu.
Wagle adalah orang Nepal. Tiga lainnya berasal dari Slovakia dan memiliki ikatan keluarga. Mereka adalah suku Romawi yang berasal dari kota Trebisov di timur Slovakia, dekat perbatasannya dengan Ukraina, tempat sebagian besar perempuan itu diperdagangkan.
Menurut pihak kepolisian yang telah berhasil memecahkan rantai perdagangan manusia ini, tindak kejahatan itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat tercela. Bahkan, operasi berlangsung selama lebih dari lima tahun dan dijuluki Operasi Synapsis.
"Ini adalah kejahatan keji. Mengerikan kalau orang berpikir itu bisa diterima untuk membeli dan menjual manusia lain sebagai komoditas. Tidak memikirkan dampak dan trauma yang akan terjadi pada mereka," kata Inspektur Detektif Steven McMillan, yang memimpin penyelidikan.
Keempat sindikat ini akan diadili di pengadilan pada November mendatang. Menurut McMilan, hukuman ini adalah puncak dari investigasi yang rumit. Bahkan, investigasi ini melibatkan seluruh kepolisian dan beberapa lembaga hukum Eropa seperti Europol dan Eurojust.
Tindak kriminal ini diketahui polisi sejak tahun 2014 lalu. Namun, proses investigasi membutuhkan waktu selama tiga tahun. Penyelidikan ini membuahkan hasil saat 70 petugas kemanan menggerebek empat tempat singgah di daerah Govanhill.
Selama penyelidikan, polisi telah menyelamatkan lebih dari dua belas tersangka korban, yang berusia antara 18 hingga 25. Para wanita itu diperdagangkan ke Inggris. Biasanya sindikat ini mengantarkan mereka menggunakan bus dan mobil, setelah dijanjikan kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik.
Tetapi ketika mereka tiba di tempat tujuan, mereka dijual dengan harga antara £3.000 dan £10.000 sebagai bagian dari skema pernikahan palsu. Sebagian besar para pembeli adalah laki-laki dari Pakistan yang menginginkan kewarganegaraan UE, sehingga mereka dapat tinggal dan bekerja di Eropa dengan menjadikan para wanita itu sebagai istri mereka. Beberapa korban dijadikan pelacur sementara yang lain dilecehkan oleh orang yang membelinya.
Polisi menemukan, para wanita itu ditahan di sebuah rumah yang disebut safe house yang berada di Manchester dan Yorkshire, sebelum dibawa ke Govanhill.
McMillan mengatakan, identitas para korban dirampas oleh sindikat ini sehingga pergerakannya bisa dikendalikan dengan bebas. "Beberapa dari mereka menderita pelecehan, mereka dipaksa melakukan eksploitasi seksual sebelum dipaksa melakukan pernikahan palsu," katanya.