Suriah, Gatra.com - Korban terus berjatuhan akibat invasi yang dilakukan Turki selama tiga hari belakangan. Dalam invasinya, Turki masuk ke dalam wilayah Suriah melalui bagian utara. Hari ini, Jumat (11/10) pasukan Turki mengelilingi beberapa kota perbatasan di Ras al-Ain dan Tal Abyad.
Seperti dikutip BBC (11/10), tercatat 11 warga sipil tewas dan puluhan pejuang Syrian Democratic Forces (SDF) maupun pemberontak Suriah pro-Turki meregang nyawa. Sementara, satu tentara Turki tewas telah dikonfirmasi oleh militer Turki.
Aktivis Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) melaporkan, setidaknya 29 orang tewas dari pihak SDF dan 17 orang tewas berasal dari pihak proTurki, dan Tentara Nasional Suriah.
Sementara itu, lebih dari 10 desa jatuh telah berhasil diambil alih oleh Turki. Dalam laporan selanjutnya, mereka mengatakan, tujuh anggota pasukan pro-Turki tewas ketika SDF merebut kembali sebuah desa di wilayah Tal Abyad, yang salah satunya merupakan seorang tentara Turki.
Puluhan ribu warga sipil telah diungsikan. Serangan itu juga menuai kritik tajam dari dunia internasional. Turki mulai melakukan invasi pada Rabu lalu (9/10) setelah presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik pasukan Amerika keluar dari daerah tersebut.
Para analis mengatakan, penarikan AS secara simbolis memberikan Turki lampu hijau untuk memulai serangan melalui lintas perbatasannya. Pihak Partai Republik di AS telah mengumumkan rencana untuk memberikan sanksi kepada Turki.
Turki tetap melakukan serangan tersebut sebagai upaya untuk menciptakan "zona aman" dari milisi Kurdi. Selain itu, pihak Ankara menganggap, wilayah tersebut juga bisa menampung para pengungsi Suriah.
Turki memprediksi milisi Kurdi dari Syrian Democratic Forces (SDF) telah mengendalikan daerah perbatasan. Selain itu, mereka mengatakan, ada kelompok teroris yang mendukung pemberontakan antiTurki. Hal ini dikarenakan, SDF telah menjadi sekutu AS dalam pertempuran melawan kombatan Islamic State (IS).