Jakarta, Gatra.com - Pihak Polda Metro Jaya menjelasan soal kasus meninggalnya salah satu peserta aksi unjuk di kawasan gedung DPR/MPR yang terjadi beberapa waktu lalu, Akbar Alamsyah (19). Kepada media polisi mengaku bahwa Akbar awalnya ditemukan tergeletak di trotoar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan bahwa Akbar ditemukan tergeletak oleh salah satu anggota kepolisian pada 26 September dini hari di kawasan Slipi. "Jam 01.30 tersebut ada anggota kepolisian AKP Rano yang bertugas di Polres Jakarta Barat melakukan penyisiran menemukan satu orang laki-laki tergeletak di trotoar," ujar Argo.
Argo mengaku bahwa polisi kemudian mencoba untuk menolong dengan membawanya ke Polres Jakarta Barat. "Sampai di Polres kami data semua, satu persatu kami data. Kemudian pada jam 03.00 pagi, setelah pendataan, urusan kedokteran dari Polres Jakbar memberikan pertolongan. Laki-laki tersebut ternyata bernama Akbar Alamsyah, kemudian kami obati," ujarnya.
Lebih lanjut, Akbar kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Pelni pada pagi harinya sekitar pukul 07.55. Setelah dirawat di RS Pelni besoknya, 27 September, Akbar dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, dan terakhir dipindah ke RS Pusat Angkatan Darat Gator Subroto, Jakarta Pusat. "Sekitar tiga hari dirawat, tanggal 30 September dirujuk RSPAD, untuk dirawat," ujar Argo.
Meski sudah dirawat, Akbar akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di RSPAD kemarin (10/10). "Pada 10 Oktober, setelah dilakukan perawatan, Akbar dinyatakan meninggal. Kami dari Polri ikut belasungkawa dan berduka cita, semoga arwah diterima di siisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Akbar Alamsyah dilaporkan kritis dan sempat menjalani perawatan intensif di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Keluarga menemukan Akbar di rumah sakit tersebut setelah sebelumnya dilaporkan hilang.