Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) mencatat perkiraan inflasi hingga pekan kedua, Oktober 2019 sebesar 0,04% month to month (mtm) atau 3,15% year on year (yoy).
"Jadi, kalau bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan September lalu yang mencapai 3,39% yoy," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo saat diwawancarai Gatra.com, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (11/10).
Perry menyebut persentase inflasi, disebabkan kenaikan harga beberapa komoditas, seperti daging ayam ras sebesar 0,03%, tomat sayur 0,01%, dan rokok kretek 0,01%.
"Ya memang ada sedikit kenaikan harga di komoditas tadi," ucapnya.
Selain kenaikan, Perry juga menjelaskan, terjadi penurunan harga untuk beberapa komoditas.
"Jadi, untuk pekan kedua ini ada deflasi untuk cabai merah 0,06%, cabai rawit 0,03%, telur ayam ras 0,03, dam bawang merah, jeruk, serta kentang yang masing-masing alami daflasi sebesar 0,01%," jelasnya.
Secara keseluruahan, Perry menyimpulkan untuk inflasi masih akan terjaga di bawah titik tengah sasaran inflasi 3,5%.
"Alhamdulillah, sampai dengan minggu kedua Oktober, harga-harga masih terkendali rendah dan sejalan dengan perkiraan (inflasi) kita di akhir tahun, yang Insya Allah akan di bawah target (3,5%)," tuturnya.
Sebelumnya, pada pekan pertama, BI memperkirakan inflasi sebesar 0,02% month to month (mtm) atau 3,13% year on year (yoy).
Inflasi tersebut, jelas Perry disumbang dari sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, antara lain daging ayam sebesar 0,03% dan tomat sayur sebesar 0,01%.