Bandung, Gatra.com - Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat, Elly Marlyani mengimbau untuk tetap memberikan dukungan dan tidak meninggalkan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). "Jangan ditinggalkan, mereka membutuhkan dukungan dan semangat dari orang terdekat dan juga keluarga," katanya di Bandung, Jumat (11/10).
Meski begitu, Elly juga mengatakan, jika seseorang sudah merasakan gejala-gejala depresi, sebaiknya dia segera menghubungi teman terdekatnya. Dan meminta bantuan. Beberapa gejala depresi, tambah Elly bisa terlihat dari menurunnya aktivitas. Mulai dari sering terlihat lemas, sedih, hingga malas beraktivitas. "ODMK juga harus paham dan mengenali kondisi untuk mencegah depresi menjadi semakin parah," kata Elly.
Elly menjelaskan stress menjadi pemicu depresi. Dan jika tidak segera mendapat pertolongan, depresi akan meningkat menjadi depresi sedang sampai berat. Fase paling berbahaya adalah ketika ODMK sudah mengalami depresi berat dan mulai merasakan putus harapan, hingga mengakhiri hidupnya.
Hal itulah, lanjut Elly yang membuat angka kematian karena bunuh diri terus meningkat. Banyak orang yang tidak paham dan tidak mengenali ODMK, karena mereka ada di masyarakat. "Kasus bunuh diri ini seperti fenomena gunung es, ketika satu orang berhasil, yang 25 lainnya langsung mulai coba-coba," imbuhnya.
Kondisi pasien yang mengalami depresi sedang dan berat pun tidak hanya sekedar bisa disembuhkan dengan konsultasi. Elly mengatakan, mereka juga membutuhkan obat yang mencegah zat serotonin semakin berkurang. Serotonin sendiri merupakan zat yg menghubungkan pesan dari satu sel otak ke sel otak lain. Kekurangan serotonin inilah, yang membuat seseorang mengalami depresi.
"Selain itu, mereka juga harus menjalankan beberapa terapi. Karena ODMK tidak melulu harus diselesaikan dengam obat, mereka juga perlu pemulihan behavior," pungkas Elly.