Sarolangun, Gatra.com - Bupati Sarolangun, Cek Endra meminta seluruh pejabat daerah setempat untuk tidak gagap teknologi (gaptek) terhadap penggunaan telepon pintar atau smartphone dan diminta untuk aktif mengikuti perkembangan di media sosial (medsos).
"Jangan sampai tertingggal oleh lalulintas di media sosial. Jangan sampai informasi sudah beredar di facebook dan lainnya. Pejabat belum tahu, zaman menuntut kita untuk serba tahu mengingat kemajuan teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini," katanya ketika dikonfirmasi Gatra.com setelah pelantikan Sekda pemerintah daerah setempat, Kamis (10/10).
Ia mengatakan hal tersebut harus menjadi kebiasaan oleh setiap pejabat karena mekanisme kerja yang cepat saat ini sangat dibutuhkan hal-hal seperti itu, dan tidak harus menunggu bertemu langsung dalam setiap persoalan.
"Saya pikir semua pejabat Sarolangun harus sudah terbiasa. Kita menggunakan teknologi smartphone ini untuk memerintah, untuk hal-hal yang tidak prinsif kita tidak perlu nota dinas cukup perintah langsung dari WhatsApp group Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu," kata Cek Endra.
Cek Endra menyebut, termasuk camat, sehingga gerakan lebih lincah dan lebih dinamis di Sarolangun ini. Apalagi terjadi di hari libur, tidak mungkin mau menunggu rapat dulu mau menunggu ini itu, tidak mungkin. Era sekarang ini era digital memang harus dimanfaatkan.
"Untuk bagaimana mekanisme kita memerintah untuk lebih cepat, dan masyarakat pun sekarang ingin respons cepat. Dan itu sudah kita lakukan sudah lebih dari sepuluh tahun di Sarolangun menggunakan teknologi digital ini dalam rangka mempercepat pelayanan kita kepada masyarakat," ujarnya.
Cek Endra menjelaskan dari upaya-upaya yang dimaksud itu. Ia tidak memungkiri bahwa masih banyak pejabat yang gaptek terhadap smartphone bahkan ada yang hanya memantau saja.
"Ada beberapa dan terus saya sindir dalam rapat-rapat, yang tidak aktif dan sering saya monitor ada hanya memantau saja dan tidak pernah komen, ada. Yang diperintah kadang-kadang dijapri (chat langsung) pun dijawabnya satu minggu harus digedor Satpol PP, banyak," katanya.
"Ya, itu tergantung lagi kita harusnya menyesuaikan. Saya tau pejabat-pejabat OPD yang hanya melihat dan tidak pernah komen, itu memang memerlukan pengawasan bagaimana kita saling mengingatkan, agar kita tidak teledor dengan apa yang sudah diingatkan," katanya lagi.