Jakarta, Gatra.com - Pegiat media sosial dan Ninoy Karundeng membenarkan beredarnya surat pernyataan yang ditanda tangani mengatasnamakan dirinya. Namun surat tersebut sengaja dibuat karena berada dalam tekanan.
"Surat yang saya tulis itu, itu betul saya yang menulis tapi kalau saya tidak menulis, saya kan dibunuh," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Kamis malam (10/10).
Ninoy menyebut surat itu terpaksa dibuat agar bisa lolos dari ancaman ingin dibunuh. Dia pun rela melakukan apa saja yang diminta pelaku.
"Bahwa di dalam situasi seperti itu, apapun yang saya lakukan, saya tidak pernah bisa melakukan apapun. Saya tidak bisa berbuat apapun kecuali mengikuti (keinginan) mereka," ujarnya.
Sebelumnya, surat yang mengatasnamakan Ninoy tersebar ke publik. Dalam surat itu tertulis pernyataan Ninoy yang menyebutkan bahwa dirinya sebenarnya ditolong oleh DKM Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat dan membantah adanya tindakan penganiayaan.
Surat tersebut juga menyebutkan Ninoy tidak akan melanjutkan tuntutannya dan menyebut masalah telah selesai.
"Dengan ini saya tidak akan menuntut dan mempermasalahkan kejadian ini dan semua sudah diselesaikan dengan baik," ungkap Ninoy dalam tulisan tangan di potongan surat tersebut.