Jakarta, Gatra.com - Meski kerap dianggap sebagai pekerjaan yang tidak menjamin kesejahteraan, ternyata profesi guru masih diminati kalangan milenial. Ini terlihat dari data Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat dari total 66.696 yang lolos, sebagian besar adalah generasi muda.
Sebanyak 17,4% yang lolos merupakan pendaftar berusia 21-25 tahun, sebanyak 45% berusia 26-30 tahun. Lalu 20,6% adalah kelompok usia 31-33 tahun dan 16% berusia 34-35 tahun.
"Kalau dilihat dari grade umur, usia 21-25 ini hampir 11%. Artinya, guru ini juga sudah diincar anak-anak milenial yang fresh graduate," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano saat peringatan Hari Guru Sedunia di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (10/10).
Supriano memaparkan hanya ada dua jalur rekrutmen guru. Pertama, tes CPNS yang dibatasi hingga usia 35 tahun. Kedua, tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bagi mereka yang berumur di atas 35 tahun. Kedua jalur mengharuskan pelamar melewati tes. Tidak ada lagi jalur tanpa tes atau portofolio.
Maret lalu telah dibuka jalur P3K bagi guru berusia di atas 35 tahun dengan pendaftar sebanyak 90 ribu. "Yang lulus hanya 34 ribu sekian," katanya.
Tahun ini, pemerintah kembali membuka pendaftaran CPNS. Rencananya, rekrutmen dibuka usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang. Supriano mengatakan kuota yang diberikan untuk profesi guru sebanyak 70 ribu. Ia mengajak generasi muda untuk bersaingan mendapatkan slot tersebut.
"Yang umurnya masih di bawah 35 tahun, silakan berkompetisi," ujarnya.