Medan, Gatra.com – Sejumlah warga Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban konflik di Wamena, Papua mengaku berniat kembali ke Wamena. Mereka mengaku sangat trauma atas perlakuan sejumlah oknum kepada mereka.
Para korban kerusuhan Wamena yang dipulangkan ke Sumut mengatakan bahwa peristiwa berdarah di Wamena menjadi luka yang sangat besar bagi mereka. Karena mereka tidak pernah membayangkan akan menjadi menjadi korban dari konflik tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 36 Warga Sumut Tiba di Medan
“Selama ini kita tidak ada masalah, karena saya juga bisa merasakan bagaimana hidup bersama warga Wamena. Tetapi konflik yang terjadi disana membuat saya sangat sedih. Saya yang lagi hamil 9 bulan harus pulang kekampung halaman,” terang salah satu warga Netty Oppusunggu.
Netty yang merupakan warga asal Silangit, Tapanuli Utara (Taput) tersebut mengatakan bahwa sehari – hari dia memiliki komunikasi dengan warga Wamena. Karena dia bekerja sebagai guru salah satu perguruan Katolik di Wamena.
Baca Juga: Pengungsi Wamena Berharap Dibantu Untuk Pendidikan Anak
Selain itu suaminya juga disana sehari – hari melakukan wiraswasta bersama warga Wamena. Dia dan keluarganya sudah tinggal selama 8 tahun di Wamena. Namun sejak peristiwa berdarah di Wamena dia tidak bisa menggambarkan bagaimana kehidupan di Wamena.
“Waduh saya tidak bisa gambarkan kehidupan di sana. Seram dan menakutkan. Bahkan saat ini tidak ada niat kembali ke sana. Apalagi kalau tidak ada perubahan,” terangnya.
Baca Juga: Sebanyak 44 Warga Sumut di Jayapura dipulangkan ke Wamena
Netty mengatakan bahwa awalnya dia mengungsi bersama suaminya ke Jayapura. Namun di jayapura mereka harus berpisah karena yang diprioritaskan untuk dievakuasi dari Papua adalah ibu dan anak -anak. Dia berharap dapat segera kembali dan berkumpul bersama keluarganya.
Sementara Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi berharap warga Sumut yang sempat mengungsi dapat kembali ke Wamena. Melanjutkan hidup di Wamena dan kembali bekerja, berjualan, berbisnis, membuka usaha, sekolah dan sebagainya. “Jika semuanya mengungsi, siapa lagi yang akan membantu masyarakat Wamena untuk bangkit dan membangun daerah tersebut,” ujar Edy Rahmayadi.
Baca Juga: Lebih dari 100 Warga Sumut Meminta Tetap di Wamena
Edy yang pernah menjadi Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih, sangat memahami karakter masyarakat Papua. Menurutnya, masyarakat Papua sangat terbuka dan menyambut baik setiap pendatang.
Karena itu, kata Edy, warga Sumut yang sempat mengungsi diharapkan dapat kembali ke Wamena dan berbaur bersama masyarakat setempat. “Sama-sama menjaga agar suasana tetap kondusif, bersinergi dan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membangun daerah tersebut,” ujarnya.
Reporter: Baringin Lumban Gaol