Berlin, Gatra.com - Pemimpin Yahudi Jerman, Josef Schuster menyalahkan pemerintah karena tempat beribadah orang Yahudi atau sinagog diserang pria bersenjata. Terlebih, peristiwa itu berlangsung ketika orang Yahudi memperingati hari raya Yom Kippur.
“Jika polisi ditempatkan di luar sinagoge, maka orang ini bisa dilucuti, sebelum dia bisa menyerang yang lain," kata Schuster seperti dikutip Reuters, Kamis (10/10).
Schuster menyalahkan pemerintah atas peristiwa tersebut karena sebagian besar institusi Yahudi di kota besar Jerman dijaga polisi. Namun, sinagog yang diserang sama sekali tidak dijaga pihak kepolisian.
Dia mengatakan, sudah sewajarnya semua sinagog mendapat penjagaan khusus dari polisi ketika ibadah peringatan hari besar sedang berlangsung.
Sementara itu, Kepala Serikat Polisi Jerman, Oliver Malchow justru mempertanyakan, apakah pengamanan di sinagog benar-benar diperlukan. Dia juga membela polisi di Halle yang membutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai sinagog karena gedung itu memiliki dinding tinggi dan gerbang yang kokoh.
"Ini menunjukkan seberapa tipis tingkat cakupan polisi," ucapnya.