Gunungkidul, Gatra.com - Pada hari kesehatan jiwa sedunia 10 Oktober ini, masyarakat diingatkan kembali untuk lebih peduli terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Meski jadi salah satu faktor penting penyembuh, orang-orang di sekitar kerap tak peduli bahkan masih takut pada ODGJ.
Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Sadilem, menyatakan salah satu faktor penyembuh ODGJ adalah orang-orang di sekitarnya.
Namun selama ini masyarakat belum bisa menerima ODGJ. "Padahal kalau masyarakat di sekitarnya bisa menerima, ODGJ bisa cepat sembuh," kata Sadilem saat dihubungi, Kamis (10/10).
Ia mengatakan, warga sekitar kerap khawatir atau takut pada ODGJ. Padahal mayoritas masyarakat Saptosari berpendidikan. "Takut kalau mengamuk. Kalau masalah pendidikan di masyarakat Saptosari sudah hampir tidak ada yang putus sekolah. Bahkan banyak yang meneruskan ke jenjang kuliah," katanya.
Sadilem mengatakan, sejumlah ODGJ ditemukan di Saptosari, termasuk dua orang yang dipasung. "Kalau yang ODGJ cukup banyak," kata Sadilem tanpa merinci jumlahnya.
Dua orang terpasung itu laki-laki berumur sekitar 35 tahun dan seorang perempuan kisaran 30 tahun.
Ia mengatakan, Dinas Sosial Gunungkidul terus mendampingi ODGJ termasuk dua warga terpasung tersebut. ODGJ juga mendapat bantuan rutin berupa sembako. "Kami juga setiap ada pertemuan desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya bisa menerima kehadiran ODGJ dan menganggap sebagai masyarakat biasa," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Gunungkidul, Siwi Iriyanti, mengatakan, pihaknya melakukan penjangkauan pada ODGJ. Langkah ini digelar empat kali dalam setahun di lokasi acak.
Para ODGJ telantar di jalanan yang ditemukan oleh petugas kemudian dibawa ke Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta atau ke Rumah Sakit Jiwa Ghrasia di Sleman.
"Ketika melakukan penjangkauan itu bisanya kami mendapatkan dua ODGJ. Kalau keluarganya masih menerima dan sanggup, ya kami kembalikan. Tapi kalau memang sudah tidak ada keluarganya lagi, kami bawa ke Dinas Sosial DIY," ucapnya.