Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa saat ini animo dari generasi milenial di Indonesia untuk menjadi guru sangatlah tinggi. Hal itu terlihat dari besarnya animo peminat yang masuk dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Namun, Muhadjir mengakui bahwa kedepan, bukan permasalah guru Milenial yang menjadi persolan, tapi justru diperlukan adanya langkah konkrit untuk memastikan profesi guru di Indonesia. Apalagi hal tersebut juga tertuang dalam Undang-Undang No. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
"Karena sekarang masih dalam proses, sejak diberlakukannya UU Guru dan Dosen itu sampai sekarang guru masih dalam proses pembentukan sebuah pekerjaan profesional. Dan itu masih perlu langkah-langkah yang lebih serius," kata Muhadjir saat ditemui di Gedung Kemendikbud, Kamis (10/10).
Selain itu, Muhadjir mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus ditangani dalam memastikan profesi guru mendapat perlakuan yang konkrit kedepan. Aspek pertama adalah dalam aspek ekspertis atau keahlian seorang guru.
Menurut Muhadjir, hal tersebut perlu ditangani dengan sungguh-sungguh. Selain itu, Muhadjir mengatakan masih butuh banyak proses pelatihan pendidikan di LPTK, baik secara pendidikan akademik maupun dalam profesinya.
Kemudian tanggung jawab sosial. "Guru-guru ini sudah harus mulai ditanamkan tanggung jawab sebagai seorang pendidik. Bahwa dia ini akan membawa generasi yang akan menentukan masa depan Indonesia harus ditangani betul, agar dia menjalankan pekerjaannya sebagai sebuah panggilan itu," ujarnya.
Muhadjir juga mengatakan bahwa organisasi profesi guru harus ditangani, karena suatu profesi baru akan berjalan dengan baik kalau ada hubungan kolegialitas atau kesejawatan yang itu ada di dalam sebuah asosiasi atau korps profesi.