Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian, Jonni Afrizon mengatakan, pertumbuhan industri ditentukan oleh tiga faktor utama. Pertama, investasi yang memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Oleh karena itu, proses investasi harus dipermudah serta iklim bisnis negara juga harus bisa menarik perhatian investor asing maupun dalam negeri. "Caranya bagaimana? Memberikan kemudahan dia (berinvestasi), memberikan fasilitas dia, beri mereka kesan bahwa mereka layak berinvestasi di Indonesia," katanya di Padang, Rabu (9/10).
Selanjutnya, tambah Jonni, untuk mendukung investasi dibutuhkan teknologi yang sesuai dengan era industri 4.0. Menurutnya, dengan penggunaan teknologi, proses produksi akan jauh lebih efektif sehingga dapat meningkatkan daya saing industri.
"Tujuannya agar kita mampu mengekspor produk dari dalam negeri. Oleh karena itu kita butuh teknologi. Jika sudah punya teknologi kita membutuhkan SDM yang unggul," ujarnya.
Ia menambahkan, SDM merupakan faktor penting dalam peningkatan daya saing industri. Pasalnya, dengan adanya SDM yang unggul, perhatian investor dapat tertuju pada Indonesia.
"Tapi kalau SDM-nya tidak unggul, siapa yang akan menggerakkan teknologi. Siapa yang mau berinvestasi jika SDM-nya seperti itu?" Ucapnya.
Maka dari itu, lanjut Jonni, pemerintah saat ini terus menggalakkan program vokasi pada tenaga-tenaga kerja Indonesia. Bahkan, ia mengakui, pihaknya memiliki sebuah program pelatihan 3 in 1.
"Kita lakukan Diklat 3 in 1, pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja di industri. Kita lakukan kerjasama dengan industri. Pelatihan ini jangka pendek, dilakukan dalam waktu satu bulan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan industri," pungkasnya.