
Washington D.C., Gatra.com – Pemerintah AS memperluas daftar hitam perdagangannya dengan memasukkan beberapa start-up Cina yang bergerak di bidang kecerdasan buatan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk hukuman kepada Beijing, karena tindakan terhadap minoritas Muslim Uighur dan meningkatkan ketegangan menjelang perundingan perdagangan tingkat tinggi di Washington.
Keputusan tersebut mendapat kecaman keras dari Beijing. Di mana AS juga menargetkan 20 biro keamanan publik Cina dan delapan perusahaan termasuk perusahaan pengawas video Hikvision, serta teknologi pengenalan wajah SenseTime Group Ltd, dan Megvii Technology Ltd.
Tindakan itu melarang perusahaan Cina membeli komponen dari AS tanpa persetujuan pemerintah AS. Hal ini, mirip dengan alasan AS terhadap Huawei. Di mana mereka mengatakan pembatasan terhadap Huawei untuk alasan keamanan nasional.
Para pejabat AS mengatakan dimasukkannya start-up Cina ke dalam daftar hitam, tidak ada kaitannya dengan kasus perang dagang antara AS dan Cina.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan, entitas perusahaan itu turut terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, penahanan sewenang-wenang secara massal, dan pengawasan teknologi terhadap warga Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya.
"Pemerintah AS dan Departemen Perdagangan tidak dapat dan tidak akan mentolerir penindasan brutal terhadap etnis minoritas di Cina," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, seperti diwartakan Reuters.
Cina menuntut AS agar berhenti mencampuri urusan negara mereka. Selain itu, Cina juga menegaskan akan mengambil langkah tegas untuk melindungi kedaulatan mereka.
Sebagai informasi, Hikvision, memiliki nilai pasar sekitar US$42 miliar, dikenal sebagai produsen peralatan pengawasan video terbesar di dunia. Sementara, SenseTime, yang bernilai lebih dari US$7,5 miliar, adalah salah satu AI unicorn paling bernilai di dunia.
Selain itu, Megvii, yang didukung oleh raksasa e-commerce Alibaba, dihargai sekitar US$4 miliar dan sedang mempersiapkan IPO untuk mengumpulkan setidaknya US$500 juta di Hong Kong.
Perusahaan lain dalam daftar adalah perusahaan pengenalan suara iFlytek Co, pembuat peralatan pengawasan Zhejiang Dahua Technology, perusahaan pemulihan data Xiamen Meiya Pico Information Co, perusahaan pengenalan wajah Yitu Technology serta Yixin Science and Technology Co.