
London, Gatra.com - Para dokter di Inggris mendapatkan arahan untuk tidak lagi memberikan resep obat maag yang berjenis Zantac atau ranitidine. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan. Dilansir dari BBC, menurut penelitian di beberapa negara mengenai produk tersebut, disinyalir adanya bahan tidak murni yang dapat menyebabkan kanker.
Empat jenis Zantac yang ditarik dari peredaran adalah Zantac 150mg/10ml Syrup, Zantac 50mg/2ml Injection, Zantac 150mg Tablets and Zantac 300mg Tablets. Namun para pasien tetap dianjurkan untuk meminum obat yang memang sudah diresepkan kepada mereka.
Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan risiko dari penghentian obat, lebih tinggi daripada risiko potensial yang disebabkan oleh kontaminan N-nitrosodimethylamine (NDMA). MHRA mengimbau untuk semua pasien agar berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumi obat.
Menurut penelitian, NDMA digolongkan sebagai zat karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya kanker pada manusia. Zat tersebut terkandung pada beberapa suplai makanan dan minuman, namun tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam tingkat yang sangat rendah.
MHRA telah meminta para produsen untuk mengkarantina semua produk yang mengandung zat aktif pharmaceutical (API) seiring dengan berkembangnya isu ini.
Empat jenis obat-obatan tersebut diproduksi oleh GlaxoSmithKline (GSK). Untuk produk Zantac lainnya seperti Zantac 75 Relief (PL 02855/0081 [GSL]) and Zantac 75 Tablets (PL 02855/0082 [P], masih dapat dibeli oleh publik di apotek yang ada. Sebab, Zantac tersebut diproduksi oleh perusahaan yang berbeda dan tidak termasuk daftar penarikan.
Dr Andrew Gray dari MHRA mengatakan, tindakan penarikan tersebut merupakan upaya pencegahan supaya tidak terjadi sesuatu pada pasien. “Kami telah meminta perusahaan untuk mengarantina obat-obatan yang berpotensi terkontaminasi, dan akan kami selidiki apakah memerlukan tindakan lebih lanjut,” jelasnya.
Juru bicara dari GSK mengatakan, perusahaannya telah menginisiasikan relawan untuk menarik semua produk Zantac. “Kami turut melakukan investigasi terkait potensi adanya infeksi dari NDMA pada produk Zantac. Kami juga telah bekerjasama dengan lab eksternal untuk melakukan serangkaian tes API dan menyelesaikan produk Zantac,” ujarnya.