Home Internasional Sigi Reuters, Mayoritas Demokrat Dukung Pemakzulan Trump

Sigi Reuters, Mayoritas Demokrat Dukung Pemakzulan Trump

New York, Gatra.com - Sebagian besar pemilih Partai Demokrat ingin memakzulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meskipun hal itu melemahkan peluang partai mereka untuk memenangkan kembali Gedung Putih dalam pemilihan 2020, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos.
 
Jajak pendapat yang dilakukan pada  7-8 Oktober menemukan bahwa 55% pemilih Demokrat mengatakan bahwa para pemimpin partai mereka harus maju terus dalam upaya pemakzulan, meskipun proses tersebut panjang dan melelahkan yang dapat  mengurangi kemampuan partainya memenangi pemilihan presiden 2020.
 
Bahkan sebanyak 66% pemilih Demokrat  setuju bahwa Kongres harus mengejar pemakzulan, meskipin harus menunda upaya untuk mengeluarkan undang-undang yang bisa menguntungkan mereka.
 
Secara keseluruhan, jajak pendapat menemukan bahwa dukungan untuk pemakzulan tetap tidak berubah secara keseluruhan di antara semua orang Amerika, yakni sebesar 45% sejak minggu lalu. Namun, penolakan terhadap pemakzulan turun 2 poin persentase dari minggu lalu menjadi 39%.
 
Di antara mereka yang mengidentifikasi diirnya sebagai Demokrat, sebanyak 79% mengatakan Trump harus dimakzulkan, naik 5 poin persentase dari jajak pendapat serupa yang berlangsung pada 26-30 September. Hanya 12% dari Partai Republik dan 33% pemilih independen yang mendukung pemakzulan. Angka tersebut sebagian besar tidak berubah dari minggu lalu.
 
Dukungan untuk memakzulkan Trump telah meningkat sejak akhir September setelah seorang pejabat intelijen AS mengadukan upaya Trump menekan Ukraina untuk menjerat calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya dalam penyelidikan korupsi.
 
Mantan wakil presiden, Joe Biden adalah kandidat favorit awak untuk memenangkan pencalonan presiden dari Partai Demokrat dan jajak pendapat menunjukkan bahwa Ia lebih baik daripada Demokrat lainnya, termasuk Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders dalam pertarungan pemilihan umum hipotetis melawan Trump.
 
Ulah whistleblower (Pelapor) dikecam oleh Trump sebagai "perburuan penyihir" yang dilakukan oleh musuh-musuh politiknya. Hal tersebut telah didukung oleh whistleblower kedua tak dikenal yang memiliki pengetahuan langsung lebih banyak daripada yang pertama terkait pengaduan teesebut, menurut laporan pengacara salah satu whistleblower.
 
Trump mengatakan dia tengah berupaya memberantas korupsi. Ia mengatakan pada pekan lalu bahwa Cina juga harus menyelidiki Biden.
 
Secara keseluruhan, jajak pendapat Reuters /Ipsos menunjukkan bahwa 51% dari semua orang Amerika setuju upaya Trump "menekan" Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Biden, sementara 27% tidak setuju.
 
Di sisi lain, sebanyak 59% responden setuju bahwa Kongres harus menyelidiki "jika Presiden Trump melakukan pelanggaran yang tidak dapat ditembus" sebagai bagian dari percakapannya dengan Zelenskiy.
 
Secara umum, sebanyak 39% mengatakan mereka puas terhadap pekerjaan Trump dan 55% tidak puas.
 
Seorang rekan senior di Brookings Institution, Elaine Kamarck mengatakan hasil jajak pendapat menunjukkan banyaknya pemilih Demokrat telah berbaris di belakang Ketua DPR Demokrat Nancy Pelosi dan anggota DPR moderat lain yang telah berhati-hati dalam melakukan penyelidikan impeachment awal tahun ini.
 
"Panggilan telepon itu (antara Trump dan Zelensky) mengubah segalanya," kata Kamarck.
 
Orang-orang moderat, Ketua DPR Pelosi, mereka mengubah pikiran mereka dengan cara yang sangat umum demi pemakzulan. Mereka telah menyampaikan kasus mereka kepada publik, dan beberapa dari mereka mengikuti," terangnya.
 
Pemilih Demokrat, Moneque Jarmon (51) dari Philadelphia mengatakan dia ragu Trump akan dicopot dari jabatannya melalui proses pemakzulan. Menurutnya, penting untuk menganggap bahwa Presiden Trump bertanggung jawab atas tindakannya.
 
"Fakta bahwa dia men-tweet setiap beberapa menit, perilaku berisiko yang dia lakukan, dia beriklan bahwa dia dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, seperti dia adalah presiden dan tidak ada yang bisa menyentuhnya. Semakin lama dia tinggal di sana, semakin banyak kerusakan yang akan dia lakukan," ungkapnya kepada Reuters.
 
Jarmon, yang mendukung Biden sebagai kandidat untuk menghadapi Trump, mengatakan Kongres telah lama gagal meloloskan undang-undang penting seperti pengontrolan senjata, sehingga Ia meragukan proses pemakzulan akan membuat situasi menjadi lebih baik.
 
Jajak pendapat Reuters / Ipsos dilakukan secara online dalam bahasa Inggris di seluruh Amerika Serikat. Jajak pendapat ini mengumpulkan tanggapan dari 1.118 orang dewasa, termasuk 454 yang mengidentifikasi sebagai Demokrat dan 457 yang mengidentifikasi sebagai Republik. Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan sebanyak 5 persen.
282