Seoul, Gatra.com - Ketegangan yang terus terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara membuat banyak warga Korea Selatan yang menjadi tidak setuju dengan rencana penggabungan kembali dua negara tersebut. Seperti dilansir dari Yonhap News, Selasa (8/10), fakta itu didapatkan dari hasil survei yang dilakukan oleh Institut Studi Perdamaian dan Unifikasi (IPUS) di Seoul National University.
Dari 1.200 orang yang menjadi objek survei, 53 persen diantaranya menjawab penyatuan dua antara Korea Selatan dan Korea Utara perlu untuk dilakukan. Sementara sisanya, yaitu sebanyak 59,8 persen orang menjawab tidak setuju. Menurut hasil survei, jumlah warga yang menolak bertambah jumlahnya sebanyak 4,4 persen, dari data yang telah dicatatkan tahun lalu.
Selain survei dari ISUP, ada pula survey yang dilakukan oleh Gallup Korea. Dari survei itu didapatkan hasil 51,6 persen warga Seoul yang memandang Pyongyang adalah mitra yang buruk. Hasil itu turun dari tahun sebelumnya yaitu 54,7 persen dengan margin kesalahan plus minus 2,8 persen. Sementara orang yang mendukung penyatuan pun juga turun dari 65,6 persen di tahun lalu, menjadi 55,9 persen di tahun ini.
Berdasarkan hasil survei, para ahli menganggap, hal tersebut menunjukkan bahwa Korea Selatan telah waspada terhadap penyatuan karena perundingan nuklir menemui jalan buntu tahun ini. Sebagai informasi, survei IPUS berfungsi dilakukan sebagai penanda pendapat publik tentang bagaimana Korea Selatan memandang penyatuan dan kebijakan terhadap Korea Utara.