Makassar, Gatra.com – Potensi wisata di Makassar, Sulawesi Selatan makin marak. Destinasi yang sudah dikenal seperti Pantai Losari sampai yang terbaru yakni meniti jembatan gantung Helena Sky Bridge di Taman Nasional Bantimurung. Terpenting lagi ialah Makassar menjadi kawasan transit di Indonesia bagian timur yang cocok untuk mengembangkan bisnis.
Di sisi lain, Ibu Kota Papua Barat, Manokwari dinilai mampu menarik perhatian untuk bertualang bagi wisatawan dan pebisnis. Manokwari mempunyai beragam objek wisata, seperti Teluk Doreri dengan pesona flora dan fauna memukau. Ada pula wisata sejarah berupa peninggalan perang dunia kedua. Selain itu, jelajah alam ke salah satu cagar alam Pegunungan Wondiwoy dan singgah ke beberapa rumah tradisional suku Arfak.
Berdasarkan daya pikat kedua destinasi tersebut, Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group akan membuka penerbangan langsung yang menghubungkan Sulawesi Selatan ke Papua Barat efektif 9 Oktober 2019. Pembukaan rute baru Lion Air Makassar – Manokwari – Makassar untuk tahap awal akan dilayani satu kali per hari atau tujuh kali dalam sepekan.
Baca Juga: Lion Air Group Ikut Larang dan Batasi MacBook di Penerbangan
Lion Air akan memulai penerbangan perdana bernomor penerbangan JT-784 dari pukul 08.55 WITA Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Rendani, Kabupaten Manokwari, Papua Barat (MKW) pukul 13.00 WIT. Pada hari yang sama Lion Air melayani rute kembali, menggunakan nomor penerbangan JT-785 dari Bandar Udara Rendani pukul 13.40 WIT dan diperkirakan mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin pada 15.40 WITA.
“Lion Air akan mendaratkan pesawat pertama Boeing 737-800 Next Generation (NG) bekapasitas 189 kelas ekonomi atau Boeing 737-900ER yang memiliki 215 kursi kelas ekonomi. Armada generasi terbaru Lion Air sudah dilengkapi interior kabin terbaru. Teknologi ini memberikan keuntungan bagi penumpang karena akan disambut nuansa kabin lebih fresh, hangat dan menyenangkan,” sebut Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan yang diterima Gatra.com.
Dengan kehadiran jaringan baru Makassar – Manokwari – Makassar, mereka optimis menjadi alternatif baru dalam bepergian. Selain itu, ditargetkan dapat membantu menawarkan berbagai pilihan layanan penerbangan untuk mendukung mobilitas travelers, mengembangkan bisnis, memperkuat jaringan, memperluas pasar, dan upaya menjawab permintaan perjalanan di Indonesia bagian Timur. Ini juga merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam pengembangan pariwisata nasional seiring meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca Juga: Sidang Kartel Tiket Pesawat: Ancaman Jika Tidak Ada Saksi
Pihak Lion Air mengingatkan, jika akan membawa bagasi saat penerbangan maka dapat membeli bagasi menggunakan voucher bagasi (pre-paid baggage) melalui agen perjalanan (agent travel), laman www.lionair.co.id, dan kantor penjualan tiket Lion Air Group. Pembelian bagasi harga lebih hemat bisa dilakukan ketika saat dan setelah pembayaran tiket (issued ticket), ketentuan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan. Sebaliknya, bila berangkat tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.
Setiap travelers (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/ perlengkapan bayi/ bahan membaca/ kamera/ tas jinjing wanita (hand luggage) ke dalam kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku sesuai maksimum ukuran dimensi bagasi kabin.
Lion Air mengimbau check-in lebih awal 120 menit sebelum jadwal keberangkatan di bandar udara. Hal tersebut guna meminimalisir dampak dari antrean panjang ketika check-in. Counter check-in Lion Air Group akan ditutup 30 menit sebelum waktu keberangkatan penerbangan domestik.