San Fransisco, Gatra.com - Pejabat kesehatan masyarakat mengonfirmasi bahwa seorang pramugara American Airlines pengidap Acute Hepatitis A (HAV) kedapatan memaparkan virus tersebut pada para penumpang selama penerbangan di September. Infeksi diketahui sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain.
Penyebaran terjadi pada 21 September dan memengaruhi sedikitnya 18 orang di pesawat penerbangan dari San Francisco ke Charlotte tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (The Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mendeteksi pramugari pria dalam penerbangan itu memiliki Hepatitis A.
Para pejabat di Mecklenburg County Health mengatakan, mereka sudah menghubungi penumpang yang terkena dampak untuk memeriksakan kondisi mereka. Tetapi, Departemen Kesehatan mencatat, paparan tersebut tidak memiliki ancaman langsung kepada publik.
Baca Juga: Kemenkes Didesak Lakukan Pengadaan Obat Hepatitis C
CDC menerangkan, periode inkubasi untuk HAV biasanya memakan waktu sampai 28 hari. Namun dalam beberapa kasus bisa terjadi dalam 15 hari atau mencapai hingga 50 hari. Tergantung bagaimana penyebaran infeksinya.
Diketahui, pramugari itu sebelumnya mengalami diare pada sejumlah penerbangan. Semua penumpang yang terpapar dalam penerbangan sudah menerima vaksin Hepatitis A untuk mencegah infeksi. Vaksin atau suntikan globulin imun sangat dianjurkan untuk orang yang tidak divaksin sebelum terpapar virus. CDC mengatakan, itu bekerja dengan baik ketika diterima dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus.
"Keamanan pelanggan dan anggota tim adalah prioritas utama kami," kata perwakilan untuk American Airlines dalam sebuah pernyataan, dilansir Medical Daily, Selasa (8/10).
Baca Juga: Ibu Hamil Harus Lakukan Screening Cegah Hepatitis
“Kami berhubungan erat dengan CDC serta pejabat kesehatan masyarakat. Kami akan berkoordinasi dengan mereka mengenai langkah-langkah terkait kesehatan dan keselamatan yang diperlukan," sambungnya.
Departemen Kesehatan mengatakan, ada kebutuhan untuk mengendalikan virus dengan segera karena dapat menyebar dengan sangat cepat. Memiliki Hepatitis A dalam penerbangan meningkatkan risiko wabah karena orang berpindah tempat dan dapat menyebarkan lebih banyak orang.