Jambi, Gatra.com - Lagi, Kuju Taekwondo Academy (KTA) Jambi menggelar Kejuaraan Terbuka Taekwondo yang bertajuk Piala Dekan FIK di Universitas Jambi, Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi, Pada 26 Oktober sampai 27 Oktober 2019.
Diperkirakan 600 atlet junior sampai senior dari berbagai klub di seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi serta berbagai daerah di tanah air siap tampil mendulang prestasi. Dua matras dibentang untuk mempersingkat waktu. Hasil kejuaraan nantinya dapat diikutsertakan kejuaraan-kejuaraan mendatang secara bertahap. Target utama untuk melahirkan bibit-bibit taekwondo terbaik Jambi bisa terwujud.
Ketua Umum KTA Jambi, Jimi Martin menjelaskan Kyorugi (tarung) dan Poomsae (seni gerakan) dari pra kadet, kadet, junior dan senior. Sedangkan kategori poomsae atau gerakan seni, individual berpasangan, dan beregu putra dan putri. Perkembangan beladiri ini tengah berkembang pesat dalam skala regional maupun nasional sekaligus meningkatkan kemampuan atlet dalam teknik, fisik maupun mental atlet yang lebih baik.
"Kejuaraan ini diadakan untuk regenerasi karena nantinya atlet-atlet yang ada sekarang akan pensiun. Maka, yang muda-muda itulah yang akan menggantikannya. Pada intinya, kejuaraan ini dikhususkan mencari bibit unggul untuk lapisan selanjutnya guna meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi di masa mendatang," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Taekwondo Provinsi Jambi ini, Selasa (8/10).
Ayah dua anak ini berpesan para peserta nanti dapat menampilkan yang terbaik serta dapat menjunjung tinggi fair play. Untuk diketahui, dibawa komando Jimi Martin, KTA adalah klub yang konsisten serta serius menyelenggarakan event pertandingan taekwondo di Provinsi itu. Jimi berpendapat kegiatan olahraga memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah daerah. Pembinaan KTA dilakukan di Gedung KTA Center di Jalan Anantakupa Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi.
"Kita taekwondo ingin terus berkontribusi serta berperan aktif dalam memajukan serta membangun karakter bangsa. Bukan sekadar menyehatkan, namun olahraga juga bisa menjadi alat menyelamatkan generasi muda dari segala bentuk kenakalan, tawuran, seks bebas hingga narkoba," kata pelatih terbaik asal Jambi yang pernah mengikuti pelatihan di Korea Selatan ini.