Purbalingga, Gatra.com – Perusahaan Listrik Negara ( PLN) siap memasok kebutuhan listrik ke Bandara Jendral Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga, Jawa Tengah. Bandara ini ditarget operasional pada Mei 2020.
Manajer PLN UP 3 Banyumas, Armunanto mengatakan pihaknya siap menyediakan pasokan listrik ketika BJBS beroperasi. Dia pun menjamin pasokan listrik untuk Purbalingga masih cukup untuk keperluan transportasi dan industri.
“BJBS pasti butuh pasokan listrik yang besar. Kami siap untuk hal tersebut dan menjamin kelancaran pasokan tanpa mengalami blackout,” katanya, Selasa (8/10).
Dia menjelaskan, saat ini penggunaan listrik di Purbalingga baru mencapai 34 persen atau sekitar 54 Mega Watt dan terdapat surplus 107 Mega Watt. Karenanya, PLN menyatakan bahwa ketersediaan listrik sangat cukup saat BJBS beroperasi.
“Kita itu surplus banyak. Sehingga kami optimis bisa menyuplai ketersediaan listrik untuk sector-sektor besar,” ujarnya.
Dia mengemukakan, pelayanan untuk sektor yang nenyedot energi besar sangat diprioritaskan. Mengingat Pemerintah Kabupaten Purbalingga sangat menaruh perhatian pada sektor industri dan pariwisata.
Oleh sebab itulah PLN ingin hadir sebagai partner Pemkab Purbalingga untuk mensukseskan program-program strategis yang dicanangkan. Ketersediaan dan pelayanan listrik dievaluasi tiap tahun.
Armunanto menegaskan, PLN berkomitmen untuk melayani semua pihak, termasuk konsumen skala besar, seperti BJBS. Pastinya, BPJS akan membutuhkan pasokan yang besar dan lancar.
Menurut dia, Bank Indonesia (BI) juga melakukan pengawasan terhadap ketersediaan listrik di masing-masing gardu induk. BI menilai, sukses tidaknya investasi atau pembangunan di suatu daerah diukur dari lancarnya ketersediaan listrik pada daerah di sekitar gardu induk.
“Kami tiap tahun itu dinilai dari BI. Sejauh mana perkembangan investasi di suatu daerah yang dilihat dari primanya ketersediaan listrik pada suatu daerah di sekitar gardu induk,” ujarnya.
Sementara, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno menjelaskan, surplus listrik di Purbalingga juga dipengaruhi hematnya penggunaan listrik di rumah tangga serta makin sadarnya instansi untuk memasang panel surya untuk mendapatkan energi listrik yang terjangkau.
“Makin banyak yang sadar untuk menggunkan panel surya sehingga penghematan bisa dilakukan,” kata Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menerangkan bahwa sembilan persen pajak dari penerimaan PLN atas pembayaran dari pelanggan masuk ke kas daerah. Pajak itu digunakan untuk menutup biaya operasional penerangan jalan di Kabupaten Purbalingga.
“Terima kasih juga kepada PLN atas kerjasamanya selama ini,” ujarnya.