Yogyakarta, Gatra.com -Sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Kulonprogo saat ini memasuki masa peralihan musim atau pancaroba. Untuk itu warga diimbau mewaspadai dampak angin kencang dan hujan lebat dengan durasi singkat.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan musim hujan untuk Sleman bagian barat dan Kulonprogo bagian utara dialami pada akhir Oktober ini.
"Sebulan sebelum musim hujan akan mengalami masa peralihan atau pancaroba. Saat ini memang sebagian wilayah Sleman dan Kulonprogo sudah masuk masa ini," kata dia saat dihubungi, Selasa (8/10).
Ia mengatakan, dari pemantauan, beberapa lokasi di Sleman telah diguyur hujan. Namun intensitasnya masih rendah yakni di bawah 50 milimeter per hari.
"Yang perlu diwaspadai masyarakat, hujan lebat yang singkat, angin kencang, dan juga petir. Kondisi cuaca yang berubah ini juga bisa berdampak pada kesehatan," ucapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, angin kencang biasa dialami di Kecamatan Sleman, Tempel, dan Seyegan.
Menurutnya, masyarakat setempat telah dibekali dengan mitigasi bencana oleh petugas BPBD, seperti menebang pohon yang sudah lapuk atau usianya tua.
"Pohon yang lapuk supaya ditebang. Kalau di tepi jalan itu tanggung jawabnya DLH (Dinas Lingkungan Hidup), sedangkan di pekarangan rumah tanggung jawab pemilik rumah," ucapnya.