Padang, Gatra.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) telah menurunkan tim pengawasan untuk menarik obat mag "Ranitidin" di puskesmas, rumah sakit, apotek, distributor, dan outlet daerah di wilayah Kota Padang.
Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendri menyampaikan, hingga saat ini, semua obat jenis Ranitidin di wilayah Kota Padang sudah ditarik. Tindakan ini sejalan dengan imbauan BPOM RI karena obat tersebut terkontaminasi zat kanker.
Setidaknya, ada tiga sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan 14 sarana pelayanan kefarmasian. Dari tempat tersebut, pihaknya menemukan 3.372 boks ranitidin. Sebanyak 3.079 boks sudah dilakukan penarikan, sedangkan 293 boks sudah dikembalikan ke IGM Pusat.
"Dari 14 sarana pelayanan kefarmasian, ditemukan Ranitidin injeksi Phapros, dan produknya telah dipisahkan untuk dikembalikan. Sementara 12 sarana lainnya tidak ditemukan Ranitidin," ucap Martin saat dihubungi Gatra.com, Selasa (8/10) di Padang.
Berdasarkan penjelasannya, saat ini semua produk jenis Ranitidin sudah dilakukan proses penarikan, termasuk di outlet perusahaan farmasi besar di Padang, hingga RSUP M Djamil, Semen Padang Hospital, dan sejumlah rumah sakit lain.
Selain itu, dalam waktu dekatm, pihaknya akan menurunkan tim ke daerah kabupaten dan kota di Sumbar. Tujuannya untuk mengawasi dan menarik obat mag yang disinyalir terkontaminasi zat kanker tersebut. Terkait hal ini, timnya juga bekerja sama dengan pihak terkait.