Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sementara, Syarif mengaku prihatin mengetahui adanya warga Ibu Kota yang masih membuang kotoran dari toilet langsung ke kali.
“Kita cukup prihatin ada kejadian seperti itu, di kota besar masih ada ada warga yang belum bisa punya sanitasi yang layak. Tapi itu kan juga masalah bersama, harus diatasi,” kata Syarif di Jakarta, Selasa (8/10).
Menurut Syarif, DPRD DKI akan mendorong Pemprov untuk menyelesaikan masalah ini. Pemprov diketahui telah menganggarkan dana Rp165 miliar untuk pembangunan septic tank di pemukiman warga.
Anggaran itu telah dimasukan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2020.
Meski, Syarif menyebut anggaran ini belum terserap.
“Anggarannya sudah ada. Dinas perumahan itu selalu membangun septic tank, cuman tidak terserap, ya kadang-kadang gitu kepala dinas,” tuturnya.
Diketahui, sebagian warga di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat belum memiliki septic tank. Mereka ketahuan membuang kotoran langsung melalui saluran ke kali.
Warga yang tak memiliki septic tank itu membuang kotoran dari toilet langsung ke kali melalui saluran paralon. Jarak dari toilet ke aliran kali hanya berkisar satu kilometer.