Cilacap, Gatra.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperkirakan sebanyak 80 ribu liter bahan bakar minyak (BMM) jenis solar tumpah dan mencemari tanah dalam insiden kebocoran pipa penyalur BBM dari Terminal Lomanis, Cilacap ke Bandung, Jawa Barat, di Tarisi, Wanareja, Cilacap. Solar setara dengan 16 mobil tangki itu tumpah ruah di sekitar pipa yang bocor.
Kepala Bidang Penataan dan Pentaatan DLH Kabupaten Cilacap, Jamaludin mengatakan dampak pertama adalah tercemarnya tanah warga di titik bocor di RT 06/7 Desa Tarisi, Wanareja. Solar menyembur ke galian dan merembes ke area sekitarnya begitu bocor pada Minggu malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
“Laporan tertulis belum, karena konsentrasi penanganan. Mungkin sekitar 80 ribu liter yang keluar. Hari kemarin dan hari ini disedot dan dibawa ke Cilacap,” katanya, Selasa (8/10).
Dampak kedua, kata Jamal, rembesan solar juga akan berdampak pada sumur warga. Akibatnya, sementara ini warga di titik terdekat pipa bocor tak bisa memanfaatkan sumurnya. “Terkait dengan lingkungan, tentunya minyak sebanyak itu, pasti ada dampaknya. Kita sedang mendata,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, pada Senin dan Selasa ini, solar tumpahan sudah disedot bersih. Namun begitu, dipastikan solar yang sudah merembes masih tertinggal. Untuk mengantisipasi agar tak berdampak lebih luas, DLH memerintahkan agar tanah yang tercemar solar dikeduk dan diangkut ke pengolahan limbah B3 di Prasada Pamunah Limbah Industri (PPLI) Bogor. Bekas galian kedukan bakal diganti dengnan tanah baru yang tak tercemar.
“Untuk tanah ya, tanah yang tercemar itu, sekarang sedang diambili, dikarungi, langsung dibawa ke pengolahan limbah ke PPLI Bogor,” ucapnya.
Dia mengemukakan, hari ini DLH Cilacap bersama Pertamina, pelaksana proyek, Pemerintah Kecamatan Wanareja, dan Pemdes Tarisi melakukan penelitian lapangan lanjutan untuk mengetahui dampak kebocoran pipa BBM ini.
Selanjutnya, akan dilakukan langkah-langkah untuk menangani pencemaran. Dia menambahkan, radius pencemaran dan julah keluarga yang terdampak belum diketahui. “Tentunya nanti akan ada penanangan pencemaran. Kalau hari ini sudah ditambal, sudah dilas,” ujarnya.