London, Gatra.com - Lebih dari 20 aktivis lingkungan ditangkap di London dalam dua minggu terakhir akibat aksi demonstrasi. Para aktivis ini berdemo di beberapa kota di seluruh dunia, khususnya di Berlin, Amsterdam, dan Sydney. Rencananya, mereka menutup beberapa situs utama di pusat London dan menyuarakan protes di luar kantor pemerintahan.
Tindakan unjuk rasa di Ibu Kota ini lebih besar dari peristiwa serupa di bulan April. Ini merupakan tuntutan agar pemerintah bertindak cepat mengatasi persoalan iklim global dan keadaan darurat satwa liar.
Pada Senin pagi (7/10), mereka berdemonstrasi sambil melakukan barikade dengan kendaraan di Westminster. Kemudian, polisi tampak menciduk dua demonstran dari sebuah mobil yang menutup akses jalan Victoria Embankment.
Para demonstran ini mengepung lokasi di depan Kementerian Pertahanan. Selain itu, kerumunan aktivis juga menutup jembatan Westminster dan Lambeth.
Seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan mengatakan, ada 21 penangkapan berkaitan dengan aksi protes pada jam 8 pagi. Menurut para aktivis lingkungan, penangkapan ini melibatkan Sarah Lasenby (81), seorang Quaker dan pensiunan pekerja sosial Oxford.
"Sangat penting bahwa pemerintah harus mengambil tindakan serius dan menekan negara lain. [Selain itu melakukan] kekuatan global secara radikal [untuk] mengurangi penggunaan bahan bakar fosil," kata Lasenby.
Aktivis Extinction Rebellion ini berharap, 30.000 orang dapat mengambil bagian dalam demonstrasi selama dua minggu di Ibu Kota. Bahkan, aksi ini merupakan bagian dari pemberontakan internasional.
Protes serupa terjadi di Inggris pada awal tahun ini dan 1.100 orang ditangkap. Menurut juru bicara kelompok demonstrasi, hal ini akan mempengaruhi keadaan di 60 kota lain.
Para pegiat diharapkan memenuhi jembatan Westminster. Selain itu, hingga menutup jalan di departemen pemerintah serta mengadakan aksi di Bandara London City.
Para aktivis akan meminta departemen pemerintah untuk merinci rencana mereka dalam mengatasi keadaan darurat iklim. Hingga saat ini, polisi di Australia dan Selandia Baru telah menangkap puluhan aktivis tersebut. Sekitar 30 aktivis di Sydney didakwa melakukan pelanggaran, setelah ratusan pendemo menutup jalan utama. Penangkapan terbaru di London terjadi setelah polisi menangkap 11 orang selama akhir pekan.