Pekanbaru, Gatra.com – Umurnya baru 17 tahun. Tapi kepiawaian dia sebagai jambret, bikin geleng kepala. Sebab kepada polisi, MV mengaku sudah beraksi di enam kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.
Mulai dari Sukajadi, Senapelan, Bukitraya, Limapuluh, Pekanbaru Kota dam Tampan sudah dia jajal. Ironisnya, MV menjabret hanya demi bisa terus main game online dan menginap di hotel.
Persis pada Hari Kesaktian Pancasila lalu, MV dicokok polisi di salah satu kamar City Smart Hotel di kawasan Gatot Subroto Pekanabru.
MV dicari polisi setelah Julita Heni melapor kepada polisi pada 1 Oktober 2019. Perempuan 29 tahun ini mengaku dijambret orang saat berada di kawasan jalan Pinang Gang Pisang Buntu, Kecamatan Marpoyan Damai, Selasa (17/9) sekitar pukul 17.30 WIB.
Waktu itu, Julita yang sedang duduk di atas sepeda motor sambil menelepon temannya, tiba-tiba didatangi oleh 2 orang laki-laki tak dikenal.
Mereka berboncengan datang dari arah belakang pakai sepeda motor matic dan langsung merampas handphone Samsung J4 Pro yang lagi dipakai Julita.
Perempuan ini kaget dan belum sempat berteriak, dua lelaki tadi sudah lenyap. Alhasil handpone senilai Rp2,5 juta itu lesap alias raib.
"Berdasarkan laporan itu, Polsek Sukajadi melakukan penyelidikan dan akhirnya tertuju pada MV. Setelah dicari, MV ditemukan sedang menginap di salah satu hotel di Pekanbaru," kata Kanit Reskrim Polsek Sukajadi, Iptu Abdul Halim, Senin (7/9).
Kepada polisi kemudian MV mengaku dia tidak sendirian, ada temannya bernama Dion. Polisi kemudian mencari Dion ke hotel tempatnya sering menginap tapi tak ketemu. Dion pun dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
"Kasus ini masih kita dalami. Yang jelas dia bilang, menjabret lantaran butuh biaya main game online dan menginap di hotel," kata Halim.
Reporter: Virda Elisa