Medan, Gatra.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan semua pihak berkerjasama dalam mengendalikan inflasi. Bahkan, mantan ketua PSSI mengibaratkan menjaga laju inflasi seperti mengendalikan tensi darah di tubuh manusia.
Edy meminta seluruh pihak bisa menggeluti persoalan harga komoditi tertentu, khususnya cabai merah, bawang, daging ayam dan lainnya. Terlebih untuk Kabupaten dan Kota, harga harus stabil tidak dapat tinggi dan tidak boleh terlalu rendah.
Baca Juga: BI Purwokerto Minta TPID Banyumas Waspadai Tren Inflasi
“Itu seperti pengukur tensi. Tidak bisa tinggi, tak bisa juga di bawah,” terangnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumut, sekaligus pemberian penghargaan TPID Award kepada kabupaten/kota, di Hotel Polonia, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Senin (7/10).
Edy menegaskan bahwa persoalan inflasi tidak bisa dipisahkan dari urusan pangan rakyat. Sehingga seluruh pihak berkewajiban memikirkan dan mengurusi persoalan masyarakat. Bahkan komoditi seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam dan lainnya, semuanya sering dikeluhkan masyarakat maupun para pedagang.
Baca Juga: Penurunan Cabai Merah Dorong Deflasi Kota Bukittingi Pada September 2019
“Kenapa saya mau bicara cabai merah, karena ini sempat membuat kita naik tensi. Makanya kenapa kita bergelut soal ini. Karena itu juga saya ingin bertemu importir, bagaimana penjelasan mereka,” katanya.
Edy berharap seluruh kebutuhan – kebutuhan masyarakat tersebut terjaga dan stabil. Tidak boleh memberikan dampak negatif baik terhadap konsumen maupun produsen.
Sementara itu dalam acara tersebut, Kota Sibolga menjadi Kota IHK terbaik. Sementara penghargaan TPID berprestasi diberikan kepada Kabupaten Karo, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Taput dan Kota Padangsidimpuan. Serta Penghargaan TPID Teladan untuk Kabupaten Deliserdang, Kota Tebingtinggi dan Kota Medan.
Reporter: Baringin Lumban Gaol