Purwokerto, Gatra.com - Pengelola hotel di Purwokerto mengeluhkan tingkat hunian selama bulan September 2019 mengalami penurunan hingga 7 persen. Selain karena penurunan aktivitas masyarakat, hal ini juga disebabkan berkurangnya jumlah kegiatan yang diselenggarakan pemerintah.

General Manager Hotel Java Heritage Purwokerto, Hilman Jumena mengatakan, sebagian besar hotel di Purwokerto masih bergantung pada kegiatan yang digelar unsur pemerintahan. Misalnya pertemuan, rapat ataupun kegiatan kedinasan lainnya.

"Turun 5-7 persen per bulan September ini. Jadi sekarang sekitar 63 persen," kata dia kepada Gatra.com, Senin (7/10).

Menurut Hilman, persentase tamu dari kalangan pelaku bisnis dan wisatawan juga menurun. Selama bulan September tamu dari pelancong hanya berkisar 3 persen saja.

Dia mengatakan, tingkat hunian pada hari biasa mencapai 70 persen. Angka ini meningkat pada libur panjang, akhir tahun dan akhir pekan.

"Kalau dari klien kalangan bisnis itu turun. Biasanya ada kegiatan corporate outing di Baturraden. Ini berkurang," katanya.

Terkait dengan rencana perhelatan kualifikasi pra Pekan Olahraga Nasional (PON) tingkat yang dilaksanakan di GOR Satria Purwokerto, 18-24 Oktober 2019 mendatang, Hilman menilai hal tersebut tidak akan terlalu mempengaruhi tingkat hunian. Sebab, jumlah tamunya belum dapat diprediksi.

"Mungkin untuk daily (harian) belum menutup. Saya belum tahu jumlah (yang menginap) berapa," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Banyumas, Is Heru Permana mengatakan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan berupa penginapan bagi peserta event pra kualifikasi PON tersebut. Sebagai tuan rumah Banyumas harus memberikan kesan yang baik.

"Prinsipnya, PHRI akan membantu pelayanan dan bekerjasama dengan hotel-hotel di Purwokerto untuk menangangi event regional maupun nasional. Harapannya, pada pra Pon ini tingkat hunian bisa meningkat," katanya.