Pontianak, Gatra.com - Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta masyarakat di perdesaan agar bersama membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), untuk meningkatkan nilai ekspor Provinsi Kalbar.
Dengan adanya BUMdes ini, akan meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan membuat desa tersebut menjadi desa mandiri.
“Yang perlu kita tumbuh kembangkan supaya perekonomian masyarakat itu berkembang sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, perkebunan itu paling penting,” kata Sutarmidji saat menjadi keynote spekear Seminar Internasional Membangun Desa Mandiri Sebagai Sabuk Ketahanan Ekonomi, di ruang Aula Rektorat Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Senin (7/10).
Gubernur mengatakan jika BUMdes bisa dikembangkan dengan indikator desa mandiri maka pertumbuhan ekonomi di Kalbar akan meningkat dan nilai ekspor juga meningkat.
“Kalau kita punya 1500 BUMdes saja, sudah berkembang dengan produk unggulan yang bisa kita ekspor menjadi nilai tambah. Saya yakin Kalbar bisa maju,” tuturnya.
Tak hanya itu saja, Midji pun berharap kepada para petani untuk meningkatkan NTP di atas rata-rata. Karena dengan meningkatnya produksi petani maka akan mensejahterakan petani tersebut.
“Sekarang NTP petani itu antara 95 persen sampai 96 persen, artinya petani itu kurang sejahtera, yang dikeluarkannya 100 persen dapat hasilnya 93 persen,” ujarnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, program desa mandiri membantu percepatan pembangunan daerah Kalbar sangat baik. Desa Mandiri memiliki banyak keuntungan sebagai ketahanan ekonomi.
“Kami melihat bahwa desa mandiri satu potensi untuk membantu percepatan pembangunan di Kalbar khususnya, dan umumnya di Indonesia,” katanya.
Menurutnya Dody banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di Kalbar, untuk itu ke depan perlu dibangun jaringan ekonomi nasional antara Kalbar dengan daerah lainnya, yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
"BI masuk untuk membantu masyarakat dalam konteks mengatasi permasalahan sosial ekonomi. Kita ingin agar ekonomi bisa tumbuh secara berkelanjutan dan inklusif agar bisa menyerap banyaknya tenaga kerja," katanya.